Giat DLH
Kalangan masyarakat Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng, Bali mengeluhkan sampah plastik berserakan di kawasan hutan daerah itu. Sampah ini juga sering dikeluhkan wisatawan mancanegara. "Sampah-sampah plastik berserakan di daerah pinggir Jalan Raya Singaraja-Denpasar," kata Gede Merta, salah seorang warga di daerah itu.
Ia berpendapat, tidak sedikit dari sampah itu yang terbawa angin hingga masuk ke jalan dan berserakan hingga di dalam hutan serta daerah sekitar danau. Selama ini hutan di kawasan tersebut menjadi habitat monyet dan beragam jenis flora fauna lainnya.
"Seringkali kami melihat monyet-monyet itu memakan beberapa komponen sampah," kata dia.
Banyaknya sampah yang berceceran sudah lama terjadi. Sampah-sampah sengaja dibuang pengendara yang melintas, atau pengendara yang singgah untuk sekedar menyaksikan keindahan alam atau berfoto dengan monyet-monyet.
Pemkab Buleleng pun diharapkan dapat segera bertindak dengan kasus ini, mengingat lingkungan alam perlu dijaga kelestariannya. Merta meminta Pemkab Buleleng dapat menerapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2013 tentang pengelolaan sampah sebagaimana telah dirubah menjadi perda no. 6 Tahun 2018. Menurutnya, jika perda ditegakkan, maka diyakin Buleleng akan bebas dari sampah plastik.
"Saya prihatin bahwa perda tentang sampah tidak berjalan dengan maksimal. Buktinya masyarakat masih saja berani mencemari hutan. Kalau perda ditegakkan, maka saya yakin Buleleng akan betul-betul bebas dari sampah plastik seperti yang dicanangkan pak bupati," ujarnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng telah berupaya melaksanakna aksi bersih sampah plastik di kawasan Desa Panca Sari Kecamatan Sukasada, bahkan even Bali Resik Sampah Plastik juga pernah dipusatkan di Kawasan Pasar Tradisional Panca Sari.