Koordinator Sub Kegiatan Kerusakan Lingkungan, Nyoman Sudarsana, dan staf Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) melakukan kegiatan pemantauan lokasi untuk pelaksanaan Aksi Bukal-Sih. Pemantauan dilakukan pada 6 (enam) titik yang terletak di 5 (lima) Kelurahan, yaitu Kelurahan Banyuning, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Kampung Kajanan, Kelurahan Banjar Bali, dan Kelurahan Banyuasri.
Beberapa Sungai yang menjadi target Aksi Bukal-Sih diantaranya Depan Kantor DLH, Sungai Banyumala (Hilir) dan Sungai Buleleng (Hilir) serta Sungai di Jln Pulau Obi (bawah jembatan). Sudarsana mengungkapkan bahwa hasil pemantauan sebagian besar titik / lokasi yang disurvey menunjukkan kondisi sungainya relatif bersih dari timbulan sampah namun terdapat 2 (dua) sungai yang sekiranya perlu dilakukan Aksi Bukal-Sih, yaitu sungai yang ada di Depan Kantor DLH dan Sungai Buleleng yang ada di Kelurahan Banjar Bali (Buitan). "Perlu dilakukan aksi Bukal-Sih pada kedua sungai ini agar sampah yang mengganggu aliran sungai dapat ditangani secara cepat dan tidak menyebabkan banjir saat musim hujan", ujarnya.
Sungai yang ada di Depan Kantor DLH (bawah jembatan) menunjukkan adanya timbulan sampah organik dan anorganik dan badan sungai ditutupi tanaman semak yang memungkinkan aliran air sungai tersumbat dan Sungai Buleleng yang ada di Kelurahan Banjar Bali (Buitan) menunjukkan adanya sampah plastik yang menyangkut di pinggir-pinggir sungai (tumbuhan semak) akibat debit aliran sungai yang tinggi. Sehingga di kedua lokasi tersebut dapat menjadi prioritas untuk pelaksanaan Aksi Bukal-Sih. (13/1/2025)