Selasa, 28 Juli 2020. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng (Ariadi Pribadi) berinteraktif dengan RRI Singaraja terkait pengelolaan sampah di masa pandemi Covid-19 didampingi Penyuluh Lingkungan (Ketut Witama).
Ada beberapa hal yang dapat dlaporkan sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan sampah yang masuk ke TPA sebelum pandemi Covid-19 432 m3/hari dan setelah adanya pandemi Covid-19 timbulan sampah yang masuk ke TPA 417 m3/hari (menurun 5%).
2. Penanganan sampah medis seperti masker yang dihasilkan dari pelayanan kesehatan di kirim ke Banyuwangi dan sudah melakukan sosialisasi melalui Facebook, Instagram, Website DLH dan melalui video pendek terkait pengelolaan limbah masker sekali pakai.
3. Penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga berkolaborasi dengan Desa dan Kelurahan dengan diangkut ke transferdipo, LHC dan tempat sampah yang disediakan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng.
4. Bapak Nyoman Sudarsana dari Desa Baktiseraga mengucapkan terima kasih dengan adanya TPS3R di Desa Baktiseraga. Usulan Bupati Buleleng ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk program TPS3R ada 9 (sembilan) Desa di Tahun 2020 dengan syarat Pemerintah Desa yang mampu mengelola sampahnya, kesiapan lahan, swadaya masyarakat dan adanya Jakstrades dalam penanganan sampah.
5. Bapak Dimas dari Banjar Dinas Pancoran menanyakan tindakan terhadap pelanggar pembuang sampah tidak pada tempatnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan tindakan terhadap pelanggar dengan mengimplementasikan Perda No. 6 Tahun 2018 dan melalui DLH PEDULI (Pengaduan dan Edukasi Lingkungan) dengan harapan masyarakat maupun pengusaha ikut menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat.
6. Kampanye terkait pengelolaan sampah yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ke Desa, Sekolah, Kalurahan dan seluruh masyarakat untuk membuat Eco Enzyme dengan komposisi 1 Kg Molase, 3 Kg sisa sayuran/buah-buahan dan 10 Liter air. Bapak Sutaya dari Desa Tejakula menanyakan perbedaan Pupuk Organik Carik (POC) dengan Eco Enzyme dan tertarik dalam pembuatan Eco Enzyme.
Pupuk Organik Cair (POC) komposting sampah dari sisa makanan di dapur yang dicampur EM4 sedangkan Eco Enzyme merupakan kegiatan
permentasi sisa sayuran/buah-buahan dengan komposisi 1 Kg Molase, 3 sayuran/buah-buahan dan 10 Liter air.
7. Tujuan interaktif ini untuk memberikan informasi dan mengajak seluruh masyarakat mengelola sampah dari sumbernya.