(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

FGD : MENGINTEGRASIKAN DIMENSI EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PRAKTIK PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Admin dlh | 20 Juni 2024 | 109 kali

Kamis, 21 Juni 2024, Kepala bidang PPKLH bersama staf mewakili Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng menghadiri kegiatan Focus Group Discussion dengan tema "Mengintegrasikan Dimensi Ekonomi dan Sosial Dalam Pembelajaran, Penelitian, dan Praktik Pengelolaan Lingkungan". Kegiatan ini terlaksana secara daring yang  dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha, Program Pascasarjana Program Studi Manajemen Lingkungan yang dihadiri oleh: Para akademisi baik dosen maupun mahasiswa pascasarjana, P3E Bali Nusra, Balitbang Inovda Kabupaten Buleleng, DLH Kabupaten Buleleng dan undangan lainnya. Kegiatan FGD dibuka oleh KaProdi Magister Manajemen Lingkungan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Tasdiyanto, SP, M.Si selaku Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK RI Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam). Dalam penyampaian materi disampaikan bahwa : 

a. Dampak lingkungan harus dikendalikan dimana kini tantangan baru dalam pengendalian  lingkungan hidup dan perubahan iklim semakin berat. Sekjen PBB Antonio Gutteres menyebut bahwa era global warming telah usai dan dunia memasuki era global boiling atau era pendidihan global.

b.  Terdapat 3 pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan masyarakat dan pembangunan ekologi. 

c. Terjadi upgrading konsep pembangunan berkelanjutan antara lain - Ekonomi Hijau, rezim ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia sekaligus mengurangi resiko lingkungan.

-Ekonomi biru merupakan upaya optimalisasi SDA yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif dan menjamin kelestarian lingkungan.

-Ekonomi regeneratif, pendekatan perumusan kebijakan yg berupaya memulihkan sumber daya, membangun kembali modal alam dan meningkatkan daya dukung lingkungan.

5. Pada sesi diskusi kami menyampaikan masukan agar kurikulum yang terbangun tersebut dapat menghasilkan mahasiswa pascasarjana yg kompeten khususnya pada manajemen lingkungan dan dapat diaplikasikan dalam dunia kerja, usaha maupun industri.