Senin, 13 Mei 2024, Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup dan staf melakukan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Sampah di dua lokasi, yaitu TPS3R Menyali Resik dan TPST Bhanwa Baru Lestari.
Kunjungan pertama ke TPST Bhanwa Baru Lestari, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan diterima langsung oleh Bp. I Gede Susanta selaku Perbekel serta didampingi oleh petugas TPST.
Kondisi TPST Desa Bebetin masih aktif beroperasi mengelola sampah di desa dengan melayani pengangkutan sampah ke 5 dusun dari 6 dusun. Volume sampah yang diangkut dalam 1 hari mencapai 4 m³ dengan kondisi 50% sudah terpilah. Pemilahan sampah di TPST sudah berjalan dengan baik, sampah organik yang sudah terpilah diambil oleh masyarakat setempat untuk dijadikan pupuk,untuk sampah anorganik dipilah sesuai jenis dan warnanya, hanya saja terkendala pada penjualan terutama pada sampah plastik sekali pakai (PSP). Untuk sampah residu sisa pemilahan dibuang di sebelah areal TPST dan dibakar.
Kondisi tempat pembuangan sampah residu yang berada bersebelahan dengan setra desa dan subak, tentunya dikhawatirkan akan menimbulkan keluhan dari warga, khususnya subak yang berada dibawah TPST, baik dari longsoran sampah ataupun pencemaran air lindi dari tumpukan sampah. Tindak lanjut dari pemerintah desa yaitu akan melakukan koordinasi kembali dengan pihak desa adat, serta berencana akan membangun senderan agar areal TPST tidak terlihat kumuh dan mencegah terjadinya pencemaran. Adapun saran dan masukan yang diberikan seperti mengarahkan penjualan sampah anorganik (rongsokan) dengan Bank Sampah Induk (BSI) E-Darling, kemudian menyarankan agar sampah residu sisa pemilahan dibuang menuju TPA Bengkala, sehingga tidak menumpuk dan dibakar di areal TPST.
Kunjungan kedua ke TPS3R Menyali Resik Desa Menyali, Kecamatan Sawan diterima langsung oleh I Made Jaya Harta selaku Perbekel dan I Made Sukmadiana selaku ketua KPP TPS3R. TPS 3R Menyali Resik aktif mengelola sampah di desa. Volume sampah yang masuk dalam satu hari mencapai 6 m³ dengan kondisi 50% yang masih tercampur. Pengolahan sampah sudah berjalan dengan baik, sampah organik diolah menjadi kompos, jumlah kompos yang mampu di produksi dalam satu bulan mencapai 3 ton, dari keterangan pihak petugas kewalahan memproduksi pesanan kompos. Untuk sampah anorganik dipilah dan dijual mencapai 500kg/bulan. Terdapat banyak inovasi dalam pengelolaan sampah di TPS3R untuk menunjang pengelolaan sampah di desa. Kendala yang dihadapi yaitu masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah dari sumber. Tindak lanjut dari pemerintah desa kedepannya menjadikan Desa Menyali sebagai Desa wisata edukasi pengelolaan sampah di Kabupaten Buleleng.