Senin, 22 April 2024, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Rehabilitasi, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Koordinator Unit Substansi Kerusakan Lingkungan beserta Staf melakukan Koordinasi dan Sinkronisasi Program Langit Biru kepada Pokmaswas Oemah Penyu di Desa Umeanyar, Yayasan Metamorfosa di Desa Sumberkima, dan Nature Conservation Forum (NCF) di Desa Pejarakan.
Kelompok Mayarakat Pengawas (Pokmaswas) Oemah Penyu merupakan kelompok peduli lingkungan yang fokus pada pelestarian kawasan bahari terutama pada kegiatan penangkaran penyu yang berlokasi di Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt. Pokmaswas ini terbentuk dari tahun 2011 dan memiliki jumlah anggota aktif sebanyak 7 (tujuh) orang. Pokmaswas ini tetap eksis berkegiatan hingga saat ini dan sering berkolaborasi dengan unsur pemerintah, akademisi/universitas, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Selain kegiatan penangkaran penyu juga dilakukan pelestarian ekosistem seperti melakukan pengawasan dan kebersihan kawasan laut dan pantai. Kunjungan DLH kesini diterima langsung oleh Ketua Pokmaswas (I Gusti Bagus Cakra Wijaya) dan beliau menjelaskan kegiatan pelestarian lingkungan yang sudah dilakukan serta kendala-kendala yang dihadapi. Beliau menyampaikan bahwa selain masalah anggaran, aspek SDM serta sarana dan prasarana juga menjadi faktor pembatas dalam kegiatan yang dilakukan.
Yayasan Metamorfosa merupakan kelompok pemerhati lingkungan yang fokus pada pelestarian terumbu karang dan mangrove yang ada di Desa Sumberkima. Yayasan ini memiliki anggota aktif sebanyak 7 (tujuh) orang dan juga aktif melibatkan kelompok-kelompok nelayan saat ada kegiatan-kegiatan besar. Kedatangan DLH diterima oleh Ketua Yayasan Metamorfosa (Bapak Totok) dan beliau menyampaikan secara singkat program kegiatan yang sudah dilakukan selama ini. Ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan seperti:
a. Melakukan transplantasi koral hingga hampir 30.000 yang sudah tertanam.
b. Melakukan konservasi terumbu karang pada areal seluas 3,61 hektar.
c. Melakukan inventarisasi jenis terumbu karang yang bisa beradaptasi pada ekosistem laut Desa Sumberkima.
d. Melakukan berbagai kegiatan penelitian bersama para peneliti dari berbagai universitas terkait konservasi terumbu karang, dan
e. Berkolaborasi dengan berbagai pihak dan sponsor untuk mendukung eksistensi kegiatan Yayasan Metamorfosa.
Beliau juga menyampaikan bahwa penyebab utama kerusakan terumbu karang terjadi akibat penangkapan ikan yang masih menggunakan obat tertentu sehingga mengganggu pertumbuhan dan pada akhirnya menimbulkan kematian. Hingga saat ini yayasan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa merubah mindset bahwa keberadaan terumbu karang dan mangrove dapat berdampak positif pada berbagai aspek termasuk aspek ekonomi selain aspek lingkungan pada umumnya.
Nature Conservation Forum (NCF) juga merupakan kelompok peduli lingkungan yang ada di Desa Pejarakan dan telah berdiri sejak tahun 2012. Kegiatan konservasi yang dilakukan sudah mencakup wilayah Pejarakan, Pemuteran, Sumberkima, dan Desa Rangdu. Adapun beberapa kegiatan yang tetap dilakukan secara kontinu, yaitu edukasi kepada kelompok-kelompok tani, edukasi pengelolaan sampah terutama di Desa Rangdu, pelestarian flora dan fauna, serta kegiatan penghijauan melalui penanaman pohon. Kedatangan DLH diterima langsung oleh Ketua NCF (Bapak Riri) dan beliau sekaligus menyampaikan bahwa NCF banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja dan sponsor dalam kegiatannya.
Pada kesempatan ini kami melakukan koordinasi dan sinkronisasi Program Langit Biru. DLH mengumpulkan data informasi terkait kegiatan yang dilakukan oleh Pokmaswas Oemah Penyu, Yayasan Metamorfosa, dan Nature Conservation Forum (NCF) sekaligus mensinkronkan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup yang bisa disinergikan / dikolaborasikan guna mendukung secara tidak langsung Program Langit Biru khususnya terkait dengan peningkatan kualitas udara di Kabupaten Buleleng. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng siap bersinergi dengan Pokmaswas Oemah Penyu, Yayasan Metamorfosa, dan Nature Conservation Forum (NCF) dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, misalnya berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon, edukasi pengelolaan sampah, serta Underwater / Beach Clean Up. Kolaborasi mewujudkan kondisi pantai dan laut di Kabupaten Buleleng yang bersih dan lestari senantiasa selalu dibutuhkan.
Kelestarian ekosistem laut dan pantai yang sudah dilakukan oleh ketiga kelompok peduli lingkungan ini sangat penting untuk kehidupan manusia, khususnya di Kabupaten Buleleng, apalagi terumbu karang, padang lamun, flora dan fauna laut, mangrove, dan interaksi kehidupan organisme pesisir dan laut lainnya sangat berperan penting dalam siklus karbon (Blue Carbon) dalam penyerapan karbon di atmosfer sehingga berkontribusi terhadap penurunan krisis iklim dan pemanasan global. Hal ini secara tidak langsung akan berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup, utamanya pada kualitas udara.
DLH sangat mengapresiasi semangat dan capaian prestasi yang sudah diraih oleh Pokmaswas Oemah Penyu, Yayasan Metamorfosa, dan Nature Conservation Forum (NCF). Kedatangan kami sebagai bentuk perhatian dan motivasi pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup agar ketiga kelompok ini tetap eksis melaksanakan misi pelestarian lingkungan yang sangat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Buleleng.