(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM)

Admin dlh | 22 November 2022 | 213 kali

PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM)

 Oleh:

I Made Artika, SP

  

Perubahan iklim dapat terjadi akibat aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat diamati dengan adanya perubahan pola, intensitas, atau pergeseran parameter utama iklim seperti curah hujan, suhu, kelembaban, angin, tutupan awan, dan penguapan. Perubahan iklim berdampak pada ekosistem dan manusia di seluruh bagian benua dan samudera di dunia. Perubahan iklim dapat menimbulkan risiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi. Guna meningkatkan ketahanan tersebut, maka suatu kampung iklim seyogyanya mempunyai upaya-upaya dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sehingga dampak akibat perubahan iklim dapat diminimalisir sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca pada skala tapak. 

Upaya adaptasi dalam ProKlim merupakan upaya masyarakat dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim yang tidak dapat dielakkan. Upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dapat dilaksanakan melalui kegiatan antara lain: (a) Pengendalian kekeringan, banjir dan longsor; (b) Peningkatan ketahanan pangan; (c) Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi; (d) Pengendalian penyakit terkait iklim; dan (e) kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan upaya peningkatan penyesuaian diri terhadap perubahan iklim.

Upaya mitigasi dalam ProKlim merupakan perubahan iklim sesungguhnya telah banyak dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang memiliki kearifan lokal yang tinggi, kegiatan pencegahan penyebab perubahan iklim sekaligus mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan mitigasi di tingkat tapak dapat dimulai dari hal-hal sederhana di lingkungan sekitar rumah sampai dengan yang dilaksanakan secara berkelompok dengan melibatkan warga di lokasi kampung iklim. Perilaku hemat energi, transportasi hijau, pengelolaan sampah, penanaman pohon, serta pengendalian kebakaran lahan dan hutan yang melibatkan masyarakat adalah contoh kegiatan mitigasi di tingkat tapak yang perlu terus dikampanyekan kepada seluruh pihak.

Pelaksanaan ProKlim mengedepankan aspek keberlanjutan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak. Masyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahap pengambilan keputusan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan kegiatan pada lokasi kampung iklim. Melalui pendekatan ini komitmen dan motivasi masyarakat akan meningkat serta memperkuat rasa kepemilikian terhadap program/kegiatan yang berjalan.

ProKlim merupakan kegiatan berbasis komunitas pada tingkat tapak yang berkelanjutan sehingga penguatan kelembagaan merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan ProKlim. Kelompok masyarakat yang terdapat pada lokasi ProKlim merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak.

Kelembagaan yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ProKlim tidak hanya kelembagaan tingkat tapak, namun juga kelembagaan yang terdapat di tingkat kabupaten/kota/provinsi (Dinas Lingkungan Hidup) hingga Pemerintah (KLHK) termasuk unit pelaksana teknis yang secara langsung bertanggung jawab dalam ProKlim. Hal lain yang menjadi penilaian terkait aspek dukungan keberlanjutan misalnya seperti tingkat keswadayaan masyarakat, kemampuan untuk membangun jejaring kerja dengan pihak eksternal yang dapat mendukung keberlanjutan program, dan penerapan nilai-nilai tradisional yang mendukung upaya adaptasi/mitigasi perubahan iklim.

Peran aktif masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk membangun ketahanan nasional dalam menghadapi iklim yang berubah serta tercapainya target pengurangan emisi GRK yang telah menjadi komitmen Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016. Dengan berjalannya kegiatan ProKlim ini maka, penguatan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak diharapkan dapat berjalan lebih optimal, sehingga akan memberikan manfaat positif yang nyata bagi bangsa dan negara Indonesia.

 

 Sumber gambar logo (ditjenppi.menlhk.go.id)