INOVASI RAMAH
LINGKUNGAN DALAM RUMAH TANGGA
Oleh:
Putu Elvira
Yulianthi, S.Si
Permasalahan
lingkungan yang selama ini sudah dirasakan dampaknya bagi alam dan makhluk
hidup di bumi mulai menjadi perhatian khusus bagi manusia. Masyarakat banyak
menyadari tentang efek negatif dari pola hidup yang konsumtif yang berakibat
langsung pada keadaan bumi saat ini seperti pemanasan global, pencemaran laut,
pencemaran udara, dan masih banyak lainnya. Salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan, yaitu membuat inovasi ramah lingkungan
dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi ramah
lingkungan merupakan suatu usaha yang dilakukan pada industri dalami segala aspek dan
dikembangkan secara berkelanjutan seiring perkembangannya yang ditinjau dari
aspek lingkungan (Rennings, 2009). Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya menjaga bumi, banyak sekali inovasi yang dilakukan untuk mengurangi
kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini. Adapun inovasi-inovasi produk rumah
tangga ramah lingkungan yang dapat dijumpai dengan mudah adalah sebagai
berikut:
1. Detergen
Strip Ramah Lingkungan
Inovasi ini
dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari Kanada yaitu Tru Earth. Perusahaan
ini mengembangkan dan memproduksi detergen cucian berbentuk strip laundry dengan bahan bakunya
adalah Polivinil Alkohol
(PVA). Bahan ini sangat mudah terurai secara hayati dan mudah larut dalam air. Efisiensi
produk ini pun telah diuji oleh USA TODAY
Product Expert, dimana hasilnya menyebutkan bahwa 70% bahan yang digunakan
dalam pembuatan detergen ini berasal dari tumbuhan serta dapat terurai secara
hayati. USA TODAY Produt Expert juga
meninjau tingkat keberhasilan detergen ini dalam penggunaannya sebagai
pembersih pakaian, dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa detergen mampu
menghilangkan sekitar 63,7% noda pada pakaian. Hal ini menjadikan Detergen Strip ini detergen yang ramah
lingkungan sekaligus efektif dalam membersikan pakaian.
2. Botol
Rumput Laut
Inovasi ini
dibuat oleh Ari Jonsson seorang pelajar dari Iceland Academy of the Arts. Ia menciptakan sebuat botol yang
terbuat dari air dan bubuk agar-agar dimana bubuk ini bahan utamanya adalah
alga atau rumput laut. Botol ini akan mulai membusuk ketika kosong atau tidak
ada air didalamnya. Walaupun tidak bisa bertahan lama, namun botol ini dapat
menjadi alternatif yang sangat baik dibandingkan penggunaan botol air mineral
yang sifatnya sekali pakai dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai.
3. Peralatan
Makan Jerami Gandum
Jerami gandum
mengandung senyawa selulosa yang disebut lignin. Jerami gandum dapat diubah
menjadi plastik ketika bahan ini dikombinasikan dengan bahan lainnya yang
bersifat aman untuk
konsumsi atau berstandar food grade. Plastik Jerami yang dihasilkan
dapat dibuat apa saja, seperti piring, mangkok, cangkir, dan peralatan makan
lainnya yang sifatnya jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan peralatan
makan lainnya yang terbuat dari plastik yang selama ini digunakan, dimana
plastik tersebut sifatnya
sangat lama bahkan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai sehingga berdampak
buruk bagi keseimbangan ekosistem.
4. Wadah
Makanan Bioplastik
Inovasi ini
dikembangkan oleh The Pure Option,
sebuah perusahaan yang berfokus pada pengurangan produksi plastik secara
drastis dan meningkatkan daur ulang serta mempromosikan pengemasan makanan yang
lebih berkelanjutan. Produk yang dikembangkan oleh perusahaan ini adalah
kemasan makanan ramah lingkungan yang terbuat dari bioplastik yang dapat
terurai secara hayati, dapat digunakan kembali dan bebas dari bahan kimia
berbahaya, sehingga produk ini aman bagi manusia dan lingkungan.
Sumber:
Rennings, K. and Rammer, C. 2009.
Increasing Energy and Resource Efficiency Through Innovation: An Explorative
Analysis Using Innovation Survey Data. Journal of Economicsand Finance.
59(5): 442-459.
Gambar: Teknologi Terkini di Bidang
Lingkungan; diakses pada 9 Mei 2023 melaui https://lem.fkt.ugm.ac.id/2020/08/teknologi-terkini-di-bidang-lingkungan/.