(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

SIGAP (AKSI GERAKAN PENANAMAN) UPAYA PENCEGAHAN ABRASI DENGAN PENANAMAN POHON MANGROVE

Admin dlh | 09 Januari 2024 | 213 kali

SIGAP (AKSI GERAKAN PENANAMAN)

UPAYA PENCEGAHAN ABRASI DENGAN

PENANAMAN POHON MANGROVE

 

 Oleh:

Kadek Sukrawan

 

Mangrove atau pohon bakau adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut, sehingga hutan mangrove dinamakan juga hutan pasang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Mangrove mampu berperan sebagai penahan ombak serta penahan intrusi dan abrasi laut. Proses dekomposisi bakau atau mangrove yang terjadi mampu menunjang kehidupan makhluk hidup didalamnya. Ekosistem hutan mangrove sangat berperan penting terhadap kehidupan makhluk hidup. Bila keseimbangan ekosistem hutan mangrove terganggu ataupun dengan sengaja dirusak, maka secara langsung hal tersebut akan berdampak pada kelangsungan hidup makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan maupun hewan, sebab beberapa makhluk hidup bergantung pada ekosistem hutan mangrove.

Secara umum akibat berkurang dan rusaknya ekosistem mangrove adalah hilangnya berbagai spesies flora dan fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove yang dalam jangka panjang akan mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove khususnya dan ekosistem pesisir umumnya. Selain itu, menurunnya kualitas dan kuantitas hutan mangrove telah mengakibatkan dampak yang sangat mengkhawatirkan, seperti intrusi air laut yang semakin jauh ke arah darat, penurunan tangkapan perikanan pantai, dan abrasi yang selalu meningkat.

Abrasi saat ini sudah sering terjadi terutama didaerah pantai yang tidak terlindungi baik oleh vegetasi maupun pola hidup masyarakat yang tinggal di sekitar pantai. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir dampak abrasi yaitu dengan melestarikan hutan mangrove. Karena tanaman bakau memiliki akar yang kuat untuk menahan material-material pantai sehingga mengurangi terjadinya abrasi. Abrasi pantai terjadi karena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, kenaikan suhu udara di bumi berdampak pada peningkatan suhu air laut dan secara tidak langsung menambah volume air laut samudera dan implikasinya adalah permukaan air laut yang semakin tinggi lalu menggerus pantai

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat berbahaya sehingga peran mangrove sangat dibutuhkan dalam meminimalisir dampak tersebut. Maka dari itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng telah melakukan berbagai aksi gerakan penanaman (SIGAP) termasuk penanaman pohon mangrove di beberapa wilayah di Kabupaten Buleleng guna mencegah abrasi. Semoga giat penanaman pohon mangrove ini dapat dilakukan secara merata dan berkesinambungan di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng.

 

Sumber:

Eko P. 2011.Hutan Mangrove.http://www.lablink.or.id/eko/wetland/lhbs-mangrove.htm 

Kusuma, C. 2010. mangrove-dalam-upaya-menangangi-abrasi-dan-pengelolaan pantai.