SIGAP (AKSI
GERAKAN PENANAMAN)
UPAYA PENCEGAHAN
ABRASI DENGAN
PENANAMAN POHON
MANGROVE
Oleh:
Kadek Sukrawan
Mangrove atau pohon bakau adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis
pasang surut, sehingga hutan mangrove dinamakan juga hutan pasang. Mangrove
merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Mangrove
mampu berperan sebagai penahan ombak serta penahan intrusi dan abrasi laut.
Proses dekomposisi bakau atau mangrove yang terjadi mampu menunjang kehidupan
makhluk hidup didalamnya. Ekosistem hutan mangrove sangat berperan penting terhadap
kehidupan makhluk hidup. Bila keseimbangan ekosistem hutan mangrove terganggu
ataupun dengan sengaja dirusak, maka secara langsung hal tersebut akan
berdampak pada kelangsungan hidup makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan maupun
hewan, sebab beberapa makhluk hidup bergantung pada ekosistem hutan mangrove.
Secara umum akibat berkurang dan rusaknya ekosistem mangrove adalah
hilangnya berbagai spesies flora dan fauna yang berasosiasi dengan ekosistem
mangrove yang dalam jangka panjang akan mengganggu keseimbangan ekosistem
mangrove khususnya dan ekosistem pesisir umumnya. Selain itu, menurunnya
kualitas dan kuantitas hutan mangrove telah mengakibatkan dampak yang sangat
mengkhawatirkan, seperti intrusi air laut yang semakin jauh ke arah darat,
penurunan tangkapan perikanan pantai, dan abrasi yang selalu meningkat.
Abrasi saat ini sudah sering terjadi terutama didaerah pantai yang tidak
terlindungi baik oleh vegetasi maupun pola hidup masyarakat yang tinggal di
sekitar pantai. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir
dampak abrasi yaitu dengan melestarikan hutan mangrove. Karena tanaman bakau
memiliki akar yang kuat untuk menahan material-material pantai sehingga
mengurangi terjadinya abrasi. Abrasi pantai terjadi karena meningkatnya temperatur
rata-rata atmosfer, kenaikan suhu udara di bumi berdampak pada peningkatan suhu
air laut dan secara tidak langsung menambah volume air laut samudera dan
implikasinya adalah permukaan air laut yang semakin tinggi lalu menggerus
pantai
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat
berbahaya sehingga peran mangrove sangat dibutuhkan dalam meminimalisir dampak
tersebut. Maka dari itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng telah melakukan
berbagai aksi gerakan penanaman (SIGAP) termasuk penanaman pohon mangrove di beberapa
wilayah di Kabupaten Buleleng guna mencegah abrasi. Semoga giat penanaman pohon
mangrove ini dapat dilakukan secara merata dan berkesinambungan di seluruh
wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng.
Sumber:
Eko P. 2011.Hutan Mangrove.http://www.lablink.or.id/eko/wetland/lhbs-mangrove.htm
Kusuma, C. 2010.
mangrove-dalam-upaya-menangangi-abrasi-dan-pengelolaan pantai.