(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

KENALI, KODE LABEL KEMASAN PLASTIK DAN BAHAYANYA

Admin dlh | 13 Mei 2022 | 16784 kali

KENALI, KODE LABEL KEMASAN PLASTIK DAN BAHAYANYA

Oleh:

Made Erna Wintari, SH

 

Untuk meminimalisir permasalahan sampah harus ada pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara baik agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Tapi sebelum melalukan pengolahan dan pemilahan ada baiknya kita mengenali kode label kemasan plastik dengan mengenal kode dan label pada kemasan plastik kita dapat menggunakan kemasan plastik dengan tepat dan meminimalisir dampak negatif plastik pada kesehatan maupun dampak pada lingkungan. Saat membeli suatu produk berbahan plastik atau berkemasan plastik, apakal pernah melihat tandadaur ulang segitiga di bawah dalam kemasan plastik. Dengan mengenal arti kode atau label pada kemasan plastik, kita akan dapat memilih dan menggunakan plastik sesuai kebutuhan sehingga mampu menimalisir sampah dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.

 

1.                  PETE atau PET (polyethylene terephthalate).  

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Kemasan plastik ini diberi label atau kode angka “1” dalam segitiga. Kode ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan, tembus pandang. Kode ini menunjukkan bahwa sebuah plastik yang terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Biasanya simbol ini banyak ditemukan pada plastik untuk kemasan makanan dan minuman seperti botol air minuman kemasan, minyak goreng, botol bumbu, hingga ke sisir.  Kemasan dengan kode ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk menyimpan air hangat apalagi panas. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

 

2.                  HDPE (high density polyethylene):

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Plastik dengan label angka “2” dalam segitiga. Kode ini digunakan untuk sebuah plastik yang terbuat dari high density polyethylene. Kode ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang cukup aman digunakan berulang kali, karena paling sering didaur ulang dengan nilai ekonomi dan proses daur ulang yang sederhana kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Kemasan berlabel HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena proses pelepasan senyawa antimoni trioksida akan terus meningkat seiring waktu.

 

3.                  V atau PVC (polyvinyl chloride); 

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Kemasan plastik berlabel angka “3” dalam segitiga. Plastik berbahan PVC (polyvinyl chloride)
merupakan plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC (polyvinyl chloride) berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Misalnya plastik untuk pipa air, ubin, kabel listrik, wrapping, dan mainan anak/hewan peliharaan. 

 

 

4.                  LDPE (low density polyethylene); 

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Plastik jenis ini mempunyai kode angka “4” dalam segitiga. Kemasan plalstik berbahan LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Biasanya terdapat pada kantong plastik (kresek), kantong plastik sampah, tas belanja, hingga bungkus makanan. Jenis plastik ini terbuat dari bahan low density polyethylene yang bersifat elastis, memiliki daya tahan yang lama dan dapat digunakan untuk berulang kali.

 

5.                  PP (polypropylene); 

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Kemasan ini berlabel angka “5” dalam segitiga. Kemasan berbahan PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum (termasuk botol minum untuk bayi). Karakteristik kemasn plastik dari bahan polypropylene adalah transparan yang tidak jernih atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak.

 

6.                  PS (polystyrene);

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Kemasan ini berlabel angka 06 dalam segitiga dan biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.


7.                  Other or O; 

https://alamendah.files.wordpress.com/2009/07/bisphenol-a-list.jpg?w=640

Kemasan ini berlabel angka 7 dalam segitiga. Kemasan plastik ini biasanya terbuat dari SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. PC (Polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. SAN dan ABS dapat digunakan untuk tempat makanan. PC Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. Nah, itulah 7 simbol dan jenis plastik yang perlu kalian ketahui. Bagi kalian yang masih sering menggunakan produk yang berasal dari bahan plastik, apakah masih mau menggunakan? Atau kalian lebih memilih untuk memulai meninggalkan?