KENALI,
KODE LABEL KEMASAN PLASTIK DAN BAHAYANYA
Oleh:
Made Erna Wintari, SH
Untuk meminimalisir permasalahan sampah harus ada pengelolaan
sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara baik agar
memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi
lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Tapi sebelum melalukan
pengolahan dan pemilahan ada baiknya kita mengenali kode label kemasan plastik
dengan mengenal kode dan label pada kemasan
plastik kita dapat menggunakan kemasan plastik dengan tepat dan meminimalisir
dampak negatif plastik pada kesehatan maupun dampak pada lingkungan. Saat
membeli suatu produk berbahan plastik atau berkemasan plastik, apakal pernah
melihat tandadaur ulang segitiga di bawah dalam kemasan plastik. Dengan
mengenal arti kode atau label pada kemasan plastik, kita akan dapat memilih dan
menggunakan plastik sesuai kebutuhan sehingga mampu menimalisir sampah dan
dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.
1.
PETE
atau PET (polyethylene terephthalate).
Kemasan plastik ini diberi label atau kode angka “1” dalam
segitiga. Kode ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan,
tembus pandang. Kode ini menunjukkan
bahwa sebuah plastik yang terbuat dari Polyethylene
Terephthalate. Biasanya simbol ini banyak ditemukan pada plastik untuk
kemasan makanan dan minuman
seperti botol air minuman kemasan, minyak goreng, botol bumbu, hingga
ke sisir. Kemasan dengan kode ini
direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk menyimpan air
hangat apalagi panas. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk
menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada
botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
2.
HDPE
(high density polyethylene):
Plastik dengan label angka “2” dalam segitiga. Kode ini digunakan untuk sebuah plastik yang terbuat dari high density polyethylene. Kode ini biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan
lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang cukup aman digunakan berulang kali, karena paling sering
didaur ulang dengan nilai ekonomi dan proses daur ulang yang sederhana kemampuan untuk mencegah reaksi
kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang
dikemasnya. Kemasan berlabel HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian
karena proses pelepasan senyawa antimoni trioksida akan terus meningkat seiring
waktu.
3.
V
atau PVC (polyvinyl chloride);
Kemasan plastik berlabel angka “3” dalam segitiga. Plastik
berbahan PVC (polyvinyl chloride)
merupakan plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa
ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan
dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk
ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC (polyvinyl chloride) berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat
badan. Misalnya plastik untuk pipa air, ubin, kabel listrik,
wrapping, dan mainan anak/hewan peliharaan.
4.
LDPE
(low density polyethylene);
Plastik jenis ini mempunyai kode angka “4” dalam segitiga. Kemasan plalstik berbahan LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Biasanya terdapat pada kantong plastik (kresek), kantong plastik sampah, tas belanja, hingga bungkus makanan. Jenis plastik ini terbuat dari bahan low density polyethylene yang bersifat elastis, memiliki daya tahan yang lama dan dapat digunakan untuk berulang kali.
5.
PP
(polypropylene);
Kemasan ini berlabel angka “5” dalam segitiga. Kemasan
berbahan PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik
terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum (termasuk botol minum untuk bayi). Karakteristik kemasn plastik
dari bahan polypropylene adalah transparan yang tidak jernih
atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan kimia, panas dan
minyak.
6.
PS
(polystyrene);
Kemasan ini berlabel angka 06 dalam segitiga dan biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
7.
Other
or O;
Kemasan ini berlabel angka 7 dalam segitiga. Kemasan plastik
ini biasanya terbuat dari SAN (styrene
acrylonitrile), ABS (acrylonitrile
butadiene styrene), PC (polycarbonate),
dan Nylon. Dapat ditemukan pada
tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil,
alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN
dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya
terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring
kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan
lego dan pipa. PC (Polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas
anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan
makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. SAN dan ABS dapat digunakan
untuk tempat makanan. PC Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada
ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan
tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu
sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi
dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih
atau air panas. Nah, itulah 7 simbol
dan jenis plastik yang perlu kalian ketahui. Bagi kalian yang masih sering
menggunakan produk yang berasal dari bahan plastik, apakah masih mau
menggunakan? Atau kalian lebih memilih untuk memulai meninggalkan?