(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DENGAN MEDIA KARANG MEJA DI DESA BONDALEM, KECAMATAN TEJAKULA

Admin dlh | 14 November 2022 | 208 kali

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DENGAN MEDIA KARANG MEJA DI DESA BONDALEM, KECAMATAN TEJAKULA

Oleh: 

Komang Nila Yanti, SE

 

Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu kilometer persegi, atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Hal ini menandakan Bangsa Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang relatif cukup besar, sejalan dengan pernyataan United Nations Environmental Programme (UNEP) atau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa Indonesia adalah negara dengan megadiversity atau salah satu negara yang memiliki sumber daya keanekaragaman hayati terbesar di dunia, baik sumber daya alam darat, laut, maupun udara. Secara ilmiah, terumbu karang merupakan habitat berbagai biota laut dengan produktivitas dan keanekaragamannya yang tinggi. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia dengan potensi terumbu karang yang cukup besar. Keberadaan terumbu karang di Indonesia, saat ini tengah mendapatkan tekanan berat akibat pengelolaan lingkungan yang kurang bijak sebagai akibat dari aktivitas manusia di darat maupun di laut (Suharsono ( 1995 dalam Tuwo, 2011)

Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya laut yang tidak ramah lingkungan adalah dengan pencarian ikan menggunakan racun (Potasium sianida) dan bahan peledak. Selain merusak populasi ikan tetapi juga memusnahkan habitatnya, yaitu terumbu karang. Kegiatan penangkapan yang berlebihan (Overfishing), pembangunan di Pesisir Pantai yang dapat menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam laut, penebangan hutan mangrove, pengambilan terumbu karang secara ilegal serta proses sedimentasi dan pencemaran limbah, juga merupakan penyebab tekanan terhadap wilayah perairan laut yang mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari.

Tekanan-tekanan terhadap sumber daya laut haruslah dihentikan, dan diganti dengan upaya-upaya pengelolaan sumber daya laut yang ramah lingkungan. Berbagai upaya dapat dan telah dilakukan untuk mencegah degradasi serta memulihkan ekosistem terumbu karang di Indonesia. Salah satu yang dilakukan di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, adalah dengan cara “Transplantasi Karang” (Coral Transplantation) dengan Media Karang Meja.

Karang meja merupakan media transplantasi karang yang cukup sederhana dengan berbahan dasar pasir, coral, dan semen yang pertama kali digunakan di daerah Desa Bondalem karena media ini tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan banyak biaya. Struktur karang meja berbentuk kubus yang dirancang seluas 12 x 12 meter dan dirakit sedemikian rupa sehingga memberikan perlindungan yang aman bagi ikan-ikan kecil pada tahap pertama perkembangan terumbu karang. Oleh karena itu, strukturnya kompleks dengan lubang kecil 6 x 6 cm dan banyak celah. Struktur karang meja yang terpasang dalam beberapa bulan terumbu karang yang rusak akan tumbuh dan berkembang dengan pemeliharaan yang baik serta terumbu karang akan tumbuh melebihi struktur dalam waktu 5 - 10 tahun.

Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pemulihan ekosistem terumbu karang dan membuka wawasan bagi masyarakat pantai Desa Bondalem akan pentingnya rehabilitasi habitat untuk mendukung pulih dan sehatnya biota laut. Pengelolaan sumber daya hayati perairan yang ramah lingkungan, pada gilirannya akan mendukung upaya pelestarian alam di Kabupaten Buleleng dan kemudian mendukung upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

 

Sumber:

Iqbal M, Indrajayanti M, Syaifullah dan Hartati. 2020. Pelatihan pembuatan media transplantasi karang untuk pelestarian laut. https://rri.co.id/gunung-sitoli/dinamika/1176223/pelatihan-pembuatan-media-transplantasi-karang-untuk-pelestarian-laut (Diakses 3 Oktober 2022).

 https://dlh.semarangkota.go.id/7-penyebab-rusaknya-terumbu-karang/ (Diakses 6 Oktober 2022)

 https://www.facebook.com/profile.php?id=100066723757561 (Diakses 6 Oktober 2022)