Sobat Lingkungan, salah satu pesan penting Ramadhan adalah menjadi momentum untuk kita belajar lebih banyak dalam mensyukuri ni’mat Allah, seperti tersedianya makanan dan minumam di meja untuk ta’jil dan sahur setiap hari.
Namun faktanya, momentum Ramadhan ini malah sering membuat umat Islam hidup lebih konsumtif dalam urusan makan dan minum. Ini berpotensi meningkatnya jumlah makanan terbuang akibat banyak yang disisakan dan berujung menjadi sampah makanan.
Sampah makanan yang terbuang akan menumpuk dan tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketika makanan mulai membusuk dan terdegradasi, gas metan akan dilepaskan ke lingkungan. Gas metan ini merupakan salah satu gas rumah kaca yang turut berdampak pada pemanasan global.
Kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan, terlebih di bulan Ramadhan. Jangan sampai Ramadhan berlalu tanpa memiliki nilai dan makna apa-apa. Salah satunya, tidak berbuat israf dan tabdzir, berlebih-lebihan dan boros dalam hal ta’jil dan sahur.
Yuk Jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk lebih berkesadaran diri dalam berpikir dan bertindak, termasuk dalam konsumsi makanan, minuman dan timbulan sampahnya.
#ditjenpslb3
#klhk
#ramadhanminimsampah
Sumber infografis: instagram @ditjen.pslb3_klhk