Giat DLH
Acara di pimpin langsung oleh Kepala Bappeda Buleleng (Nyoman Genep), dihadiri Kepala Dinas PMD, perwakilan OPD terkait, Kecamatan Banjar, serta Bumdes dan para Perbekel Desa Sidatapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa, Banyuseri. Pertemuan ini difasilitasi oleh Ibu Wulan dan Ibu Natali dari Proyek NSLIC/NSELRED yang dibiayai dari Pemerintah Kanada. Responsive Innovation Fund (RIF) adalah sebuah proyek untuk membantu Pemerintah Indonesia, khususnya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui proyek-proyek pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia, sesuai dengan hasil seleksi. Seleksi sendiri dilaksanakan mengingat keterbatasan besaran Grant yang diberikan oleh lembaga donor, Buleleng merupakan peserta dari seleksi RIF di Tahap III (atau Tahap terakhir proyek RIF) yang prosesnya telah dilangsungkan mulai bulan Oktober 2019 di Jakarta.
Pada proses tahun lalu, Buleleng mendapatkan hasil penilaian Nominasi Nomor 1 dengan nilai 99, dan hal ini menyatakan bahwa proyek RIF akan dilaksanakan di Buleleng dengan judul tema/proposal "Ecowisata Bali Aga Terintegrasi". Pelaksanaan proyek akan berlangsung pada tahun 2020 selama 1 tahun dengan dana sebesar 1 Milyar rupiah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penajaman Rencana Aksi adalah adanya kegiatan responsive gender, lingkungan hidup, transparansi, ekonomi, dan pemberdayaan. Kepala Bappeda menegaskan para OPD agar dapat mengambil peran dalam porsinya masing-masing, khususnya dalam mengembangkan potensi SCTPB, yang disambut dengan kesediaan masing-masing pihak, termasuk Pemerintah Desa.
Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Sekretaris Dinas menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan proyek RIF dan pengembangan potensi SCTPB, melalui program adaptif yang sesuai dengan kebutuhan lokal, sehingga diharapkan program/kegiatan yang dilakukan meningkat efektivitasnya dalam pencapaian tujuan dan kebermanfaatannya bagi masyarakat Panca Desa Baliaga.