(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

KEHADIRAN RAPAT PERCEPATAN PROGRAM SUPER PRIORITAS MENDESAK

Admin dlh | 20 Oktober 2025 | 31 kali

Senin, 20 Oktober 2025, Kepala UPTD Lab LH bersama Jafung Pengawas menghadiri undangan rapat percepatan pelaksanaan program Super Prioritas Mendesak Tim Terpadu Operasional Penertiban dan Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Membangun Bali Tahun 2025–2030 bertempat di Gedung Kertha Sabha, Kantor Gubernur Bali. Kegiatan dibuka oleh Gubernur Bali dan dihadiri oleh Tim Perancangan Bali Daulat Pangan serta Tim Pembentukan BUMD Pangan, dengan peserta dari berbagai instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU, perguruan tinggi, serta Direktur PDAM kabupaten/kota se-Bali. Dalam rapat tersebut, Tim Perancangan Daulat Pangan dan BUMD Pangan yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Ir. I Gede Sedana menjelaskan kriteria utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan, di antaranya kemandirian produksi pangan, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pemberdayaan petani lokal, akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi dan aman, serta kebijakan pangan yang berpihak pada produksi domestik. Program prioritas pertanian yang disampaikan meliputi peningkatan produksi dan produktivitas, pengembangan pertanian organik/ramah lingkungan, peningkatan produksi bawang putih, pengembangan smart farming, pembentukan sentra pangan dan KBS, urban farming, pemanfaatan lahan kosong, pasar tani berkala untuk produk lokal Bali, diversifikasi pangan, pengendalian alih fungsi lahan pertanian, serta hilirisasi pertanian.

Selain itu, Tim Perancangan Ketersediaan Air Bersih dan BUMD Air memaparkan rancangan kerja terkait penyediaan air bersih yang menjadi pedoman percepatan pelaksanaan kegiatan, seperti normalisasi sumber air baku, pemutakhiran master plan SPAM, pembangunan SPAM skala pedesaan pada wilayah kesulitan air minum, optimalisasi SPALD Regional, serta mendorong efisiensi penggunaan air melalui penerapan konsep bangunan gedung hijau. Sesi berikutnya diisi pemaparan mengenai Pola Hidup Sehat (PHS) dan Pola Hidup Bahagia (PHB) berdasarkan filosofi Hindu seperti Sad Kerthi, Tri Hita Karana, dan Rwa Bhineda, dengan penekanan pada pola makan sehat, aktivitas fisik, istirahat yang cukup, dan lingkungan kerja yang aman. Di bagian akhir, dilakukan pemaparan terkait percepatan pembentukan Klinik Desa sebagai unit pelayanan kesehatan pada tingkat desa/kelurahan yang beroperasi dalam Koperasi Merah Putih. Klinik Desa berfungsi mendukung pelaksanaan program pemerintah sekaligus menjalankan usaha koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.