(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

HINDARI BUDAYA NYAMPAH

Admin dlh | 01 Oktober 2019 | 4981 kali

GIAT DLH

Menurut bahasa, budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan sampah memiliki arti material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses atau barang yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Tapi, jika ditarik dan digabung arti dari dua suku kata di atas apakah termasuk dalam budi dan akal manusia karena cenderung diartikan negatif.

Sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis pertama adalah sampah anorganik atau non organik. Sampah ini berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri yang penguraiannya memerlukan waktu lama hingga ratusan tahun bahkan ada sampah yang tidak dapat dihancurkan yakni sterofoam. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama misalnya botol kaca, plastik, dan kaleng.

Yang kedua adalah sampah organik. Sampah ini terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam yang proses penguraiannya memerlukan waktu relative pendek dan berlangsung secara alami alami seperti sayuran, kulit buah, dan daun. Proses penguraianya pun relative gampang dan secara alami akan hancur dengan waktu relatif pendek.

Indonesia dengan jumlah penduduk hingga 225 juta setiap hari menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik dengan perbandingan jumlah hampir sama. Permasalahan utama adalah kesadaran masyarakat akan membuang dan memproses serta memilah sampah masih sangat rendah dengan didukung sistem pengelolaan sampah yang masih buruk.

Jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Indonesia hingga mencapai 11,330 ton per hari. Jika diambil rata-rata maka setiap orang menghasilkan sampah sebesar 0.050 Kg per hari. Jika jumlah sampah itu dihasilkan dalam hitungan hari tinggal dikalikan dengan tahun, maka sampah yang dihasilkan hingga mencapai 4.078.800 ton.

Berapa lama sampah non organic bisa dihancurkan oleh alam?

Agar alam bisa menguraikan atau menghancurkan sampah anorganik diperlukan waktu yang lama, coba lihat data di bawah ini:

  • plastik diperlukan waktu 50 - 100 tahun untuk terurai
  • puntung rokok 10 tahun
  • kaleng soft drink (alumunium) 80 - 100 tahun
  • kardus 5 bulan
  • kulit jeruk 6 bulan
  • kulit sepatu 25 - 40 tahun
  • kertas 2 - 5 bulan, baterai 100 tahun
  • sterofoam tidak dapat diuraikan
  • almunium 80 - 100 tahun
  • plastik (bungkus detergen dll) 50 - 80 tahun
  • kantung plastik (tas kresek) diperlukan waktu 10 hingga 20 tahun untuk hancur.

Apa jadinya lingkungan atau bumi kita ini kalau setiap orang orang membuang sampah sembarangan, pasti akan jadi planet sampah. Plastik saja baru bisa hancur setelah 50 sampai 100 tahun, yang lebih ngeri lagi strefoam ternyata tidak bisa hancur

Sudah saatnya kita mulai menjadi orang yang "beradab" dengan menghindari budaya nyampah. Berikut adalah tips-tips untuk mengurangi budaya nyampah:

  1. Kumpulkan sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah di sembarang tempat adalah cisir orang yang tidak "beradab".
  2. Pisahkan masing-masing jenis sampah, misalnya sampah organic dan non organik
  3. Lakukan reduce (kurangi), re-use (gunakan kembali), recycle (olah kembali)
  4. Jika belanja ke mall, toko atau super market, bawa tas kantong belanja sendiri, anda tidak harus selalu menerima bungkus plastik yang diberikan toko tersebut. Kebanyakan bungkus plastik hasil belanja tersebut selalu menjadi sampah.
  5. Jika membeli produk pilihlah produk yang meminimalkan bungkus, seringkali suatu produk itu dibungkus secara berlebihan dan ini akan jadi sampah.
  6. Belilah produk yang bisa diisi ulang, karena ini akan mengurangi sampah dari botol bekas kemasannya
  7. Jika untuk bepergian, ke kantor atau sekolah, hindari beli air kemasan (aqua) di botol-botol kecil, akan lebih baik jika anda membeli botol permanen yang bisa dipakai berulang-ulang dan anda tinggal mengisi ulang airnya saja, tanpa perlu beli botolnya lagi.
  8. Jika anda hendak tamasya atau rekreasi ke alam, selalu bawa kantong sampah sendiri, karena seringkali di tempat wisata tersebut tidak disediakan tempat sampah. Bawa pulang sampah non organic anda, jangan pernah meninggalkannya di alam.
  9. Ingatkan jika orang lain sering nyampah
  10. Sediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup di rumah dan kantor
  11. Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan;
  12. Mulai dari sekarang.