(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

BAGAN WARNA DAUN, ALAT PENGUKUR KADAR NITROGEN PADA TANAMAN

Admin dlh | 29 Januari 2020 | 6824 kali

Giat DLH

Tanaman dapat tumbuh dengan baik, salah satunya karena kandungan N (nitrogen) terpenuhi dengan optimal.
Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasanya terlihat adalah berkurangnya warna hijau pada dedaunan. Daun menjadi lebih pucat, menguning dan untuk kondisi yang lebih parah, daun menjadi gugur.

Dalam pemberian unsur N ke tanaman, petani tentunya menambahkan pupuk bernitrogen, seperti urea. Untuk mengukur apakah tanaman kekurangan nitrogen atau tidak, petani umumnya menerka-nerka apakah warna hijaunya sudah pas atau belum. Kalau dirasa belum cukup, maka pupuk urea akan terus ditambahkan. Kondisi demikian sering menyebabkan tanaman kelebihan nitrogen (warna daunnya terlalu hijau).
Untuk menghindari hal demikian, terdapat bagan warna daun (BWD), yaitu bagan skala warna yang tersusun dari hijau kekuningan sampai hijau tua, sesuai dengan warna-warna daun di lapangan.

BWD dapat digunakan untuk mengukur warna daun dengan cara mencocokkannya. Bila suatu nilai warna daun lebih rendah dari batas kritis (warna daun sehat), maka tanaman memerlukan pupuk N tambahan. Bilamana perlu, gunakan pupuk organik hasil sampah yang kita timbulkan disetiap rumah tangga, karena disetiap pemupukan dengan pupuk organik akan menumbuhkan kesuburan pada tanah dan kesempurnaan pada daun serta buah yang dihasilkan.

Mari kita olah sampah organik menjadi pupuk kompos, jadikan barang yang bernilai ekonomis sampah anorganiknya, gunakan secara bijak kantong plastik sekali pakai, bawa selalu tas ramah lingkungan disetiap aktifitas belanja dipasar modern ataupun pasar tradisional guna mendukung Program Bapah Gubernur Bali melalui Pergub No 97 Tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah Plastik sekali pakai.