(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

MANFAATKAN SAMPAH ANORGANIK DI LINGKUNGAN KITA

Admin dlh | 29 Maret 2023 | 963 kali

MANFAATKAN SAMPAH ANORGANIK DI LINGKUNGAN KITA

Oleh:

I Made Artika, SP

 

Manusia tidak dapat dilepaskan dari sampah dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah yang jumlahnya semakin banyak. Sampah di perkotaan telah menjadi masalah yang cukup rumit sehingga kadang sulit untuk mengatasinya. Sampah adalah sisa-sisa barang atau benda yang sudah tak terpakai yang akhirnya dibuang. Sampah di negara kita begitu berlimpah sehingga timbul masalah dalam pembuangannya. Dulu pernah ada kota yang menghadapi persoalan mengenai sampah sampai-sampai di tiap sudut kota ditemukan sampah yang berserakan dan menggunung yang membuat kita terkejut dengan banyaknya sampah yang ada. Sehingga kota tersebut sempat dijuluki kota sampah. Hal itu terjadi akibat terbatasnya tempat untuk pembuangan sampah dan tidak adanya alternatif lain untuk memanfaatkan sampah yang ada. Sampah yang bertumpuk menimbulkan bau tak sedap dan penyakit menular yang berbahaya bagi manusia. Sedangkan di lain tempat banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke selokan atau sungai yang akhirnya menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Sampah dapat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk atau sumber energi. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga adalah sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari dapur, sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sedangkan sampah anorganik contohnya seperti botol kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas yang dapat didaur ulang. Khusus sampah anorganik, dapat dilakukan pengolahan dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), Reduce dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah anorganik, Reuse adalah penggunaan kembali barang barang yang berpotensi menjadi sampah sehingga dapat mengurangi timbulan sampah anorganik dan langkah terakhir adalah Recycle dimana sampah anorganik diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali.

Salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi sampah anorganik adalah dengan membentuk BANK SAMPAH dengan berpegang pada prinsip 3R, khusus sampah anorganik. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng telah memiliki bank sampah, salah satunya yaitu bank sampah unit “BIMA RESIK” bank sampah ini khusus mengambil sampah anorganik dari seluruh karyawan-karyawati DLH berupa botol kaca, botol plastik, kaleng, besi, elektronik, aki, plastik, kertas bekas, dan lainnya. Berbagai upaya untuk pengolahan dan pengurangan sampah organik dan anorganik bila diterapkan oleh semua pihak terutama dari skala rumah tangga maka dapat berdampak signifikan terhadap pengurangan timbunan sampah, mengindari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah dan memberikan dampak positif secara ekonomi. Mari kita lebih peduli pada permasalahan sampah karena “Sampahku Tanggung Jawabku”.