(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

KALAU BISA JADI UANG KENAPA DIBUANG?

Admin dlh | 11 April 2022 | 1364 kali

Kalau Bisa Jadi Uang Kenapa Dibuang?

Oleh:

I Komang Sutrisna Wijaya, S.Pd

 

Penggunaan produk plastik secara berlebihan tentu mengakibatkan berbagai masalah lingkungan yang serius. Dampak negatif sampah berbahan plastik tidak hanya merusak kesehatan manusia, membunuh berbagai hewan yang dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis. Jika tidak dikelola serius, pencemaran sampah jenis ini akan sangat berbahaya bagi kelanjutan planet bumi. Plastik adalah senyawa polimer dimana plastik bisa terbuat dari bahan polimer sintetik maupun semi sintetik dan memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan. Namun, sampah plastik dapat berpotensi merusak ekosistem lingkungan dan juga berdampak bagi kesehatan manusia jika sampah plastik tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan kolaborasi dari para pelaku industri dan aksi nyata dari masyarakat untuk mengenal sampah plastik, permasalahan, dan menanggulangi sampah plastik.

 

Cara Pengelolaan Sampah Plastik

Pengelolaan sampah plastik bisa dilakukan dengan cara pemilahan berbasis sumber, dengan pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan banyak hal-hal yang bisa dimanfaatkan atau ditanggulangi dengan mengurangi kebiasaan yang bergantung dengan plastik. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, sedangkan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Dengan mengedepankan konsep reduce, masyarakat dapat membentuk bank sampah untuk mengelola sampah plastik dengan konsep pengumpulan sampah anorganik yang sudah dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung disebut sebagai nasabah yang memiliki catatan di buku tabungan sesuai dengan jumlah dan jenis sampah plastik yang di tabung dan  nantinya sampah plastik yang terkumpul dari masyarakat atau nasabah akan dijual ke pengepul barang bekas yang sudah diajak bekerja sama.

Tujuan dan Manfaat Bank Sampah.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

Sistem Bank Sampah

Di Kabupaten Buleleng terdapat satu Bank Sampah Induk (BSI) dan memiliki nasabah di Desa-desa, OPD, Sekolah maupun Swasta yang mana nasabah-nasabah tersebut sering dikenal dengan istilah Bank Sampah Unit (BSU). Secara umum, sistem BSI dibagi menjadi tiga tahap, yakni pengangkutan sampah, pemilihan sampah, dan penjualan sampah. Pengangkutan sampah dilakukan dengan menjemput sampah yang sudah terkumpul di masing-masing BSU yang menjadi nasabah BSI, selanjutnya ditimbang oleh petugas BSI dan dikonversikan ke dalam bentuk uang ke buku tabungan milik nasabah. Setelah diangkut, maka tahap berikutnya adalah pemilahan sampah. Sampah yang sudah sampai di BSI, kemudian sampah tersebut dipilah beberapa jenis, seperti kertas, plastik, botol, besi maupun yang lainnya. Tahap selanjutnya adalah penjualan sampah ke pengepul barang bekas. Ini dilakukaan setelah selesai melakukan pemilahan oleh petugas pemilah. Perlu diingat, harga sampah di pengepul barang bekas bisa berubah-ubah. Namun, ketiga tahap ini umumnya diterapkan secara luas oleh bank sampah. Semakin bersih hasil pilahan sampah, maka harga sampah yang ditawarkan oleh pengepul juga semakin tinggi. Maka dari itu, daripada dibuang lobih baik ditabung di Bank Sampah untuk mendapatkan uang. Mari jaga kebersihan dan keasriang lingkungan masing-masing. Sampahku tanggung jawabku!