(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

AJARI ANAK PILAH SAMPAH SEJAK DINI

Admin dlh | 03 April 2024 | 2435 kali

AJARI ANAK PILAH SAMPAH SEJAK DINI

Oleh:

 

Putu Kusbari Supriadi, A.Md

 

             

        Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah anorganik berjenis plastik merupakan sampah rumah tangga yang paling banyak dihasilkan, seperti bekas kemasan botol minum, bekas kemasan makanan, bekas kemasan peralatan dapur dan mandi dan yang lainnya. Sampah-sampah plastik ini, jika dikelola dengan baik tentunya bisa dipakai sebagai daur ulang penggunaan kerajinan barang bekas, bahkan dapat menghasilkan nilai nominal yang berlebih untuk dijual. ”Kebiasaan” disebut perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses berpikir, karena perilaku tersebut merupakan respon terhadap sesuatu yang umumnya adalah perbuatan sehari-hari, salah satu contohnya adalah kebiasaan menaruh sampah pada tempatnya.

         Salah satu slogan ”Buanglah Sampah Pada Tempatnya” kini berganti menjadi ”Sampahku, Tanggung jawabku” haruslah tetap ditanamkan sejak dini pada anak-anak, bagaimana menata prilaku dan kesadaran, mengajarkan bagaimana membiasakan mengelola sampah mulai dari memilah, menempatkan, mengurangi, bahkan merubah sampah-sampah untuk bisa dijadikan barang-barang yang bisa dipakai lagi. Sebab itulah peran orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan anak-anak dalam memilah sampah. Berikut ini, beberapa cara untuk mengajarkan prilaku anak dalam memilah sampah:

1.   Mengajak Anak untuk Mengenal Benda Sekitar

Pada usia 1-3 tahun kerap dianggap sebagai golden age (usia emas), usia ini bisa jadi momen orang tua untuk mengenalkan benda-benda sekitar sekaligus memberikan stimulasi dini demi tumbuh kembangnya anak, ajaklah anak untuk mengenal bedanya daun, kertas, batu, pasir dan yang lainnya, dikasih tahu bentuk dan teksturnya dan dilakukan berulang kali. Anak belajar jadi lebih mudah kalau nanti memilah sampah.

2.   Cari Cara yang Menyenangkan

Menanamkan kebiasaan dan kesadaran pada anak memang perlu dibiasakan. Agar anak mudah mengerti dan menjalankannya dengan hati yang senang, penting untuk membuat proses belajar belajar tentang memilah sampah dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada salahnya mengajarkannya lewat permainan. Misalnya, Anda dapat mengubah pemilahan sampah menjadi permainan dengan melihat siapa yang paling cepat dapat memilah sampah ke tempat sampah yang benar.

3.   Berikan Petunjuk Verbal-Visual

Saat masuk usia TK, anak sudah mulai memiliki inisiatif. Berkaitan dengan sampah, anak ingin buang sampah sendiri, namun orangtua perlu tetap memberikan bimbingan dan menyediakan tempat sampah berbeda menurut jenis dan mengolah sampah menjadi benda baru, kita pun bisa  anak dengan memberikan petunjuk verbal maupun visual. Anak sangat membutuhkan petunjuk yang bisa membantu untuk mengigatkan dia baik verbal maupun visual misal dikasih gambar-gambar ditempat sampahnya.

4.   Sediakan Tempat Sampah yang Berbeda

Setelah anak memahami perbedaan jenis sampah, perlahan mereka juga akan belajar dan pentingnya memilih sampah. Selanjutnya, jangan lupa untuk selalu mengingatkan untuk menaruh sampah pada tempat yang tepat dan menyediakan tempat sampah yang berbeda seperti tempat sampah organik, anorganik serta tempat sampah yang berbahaya. Dengan demikian anak juga sudah ikut dilibatkan dan diajarkan mana sampah yang bisa diolah dan tidak, tidak lupa juga untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang mana sampah yang kering dan sampah basah. Cara ini juga membatunya lebih efektif membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang sudah disediakan.

5.   Memberikan Apresiasi

Saat anak mulai praktik dan bisa melakukan secara berulang misal 2-3 kali benar memasukkan sampah sesuai jenis, berikan apresiasi (misalnya seperti: ”wah hebat...., sudah benar memasukkan sampahnya, terimakasih yah sudah buang sampah plastik pada tempatnya”.

6.   Mengajak Berdiskusi

Anak-anak yang sudah beranjak SD, paparan nilai tidak hanya hadir dari orangtua tetapi juga dari teman sebaya, acara tontonan dan juga dari lingkungan. Orangtua tetap menanamkan nilai positif sesuai dengan perkembangan anak melalui sarana diskusi mengenai cara memilah sampah, membuat kompos dan juga aktivitas-aktivitas sederhana lainnya untuk melestarikan lingkungan sekitar.

7.   Mengajarkan Konsekuensi, Bukan Hukuman

Kebanyakan orangtua pasti mengajarkan untuk memberikan reward dan punishment (hadiah dan hukuman), akan lebih bagus apabila anak diberitahu konsekuensi yang secara logis dan natural, yang bukan hanya memberikan hukuman apabila anak melakukan kesalahan. Konsekuensi yang diberikan bisa seperti menjelaskan tentang bagaimana sampah saat bercampur, maka sampah akan sulit dijadikan kompos karena tidak bisa terurai, begitu juga seperti kertas, apabila dicampur maka tidak bisa didaur ulang kembali.

8.   Kompaknya Orang Tua

Kekompakan orangtua juga merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sampah, bilamana tidak adanya kekompakan orangtua maka anak-anak lebih menjadi kebingungan, misalnya saja ibu yang membuang sampah pada tempatnya, namun ayah membuang sampah yang asal-asalan saja. Inilah yang sulit (biasanya anak menagkap dan menerima hal yang lebih mudah saja dilakukan).

Itulah beberapa cara-cara mengajarkan anak untuk bisa memilah sampah yang dimulai sejak dini, semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua. Salam Sehat dan Terima Kasih.

 

Daftar Pustaka: 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210723203617-284-671558/7-cara-mengajarkan-anak-memilah-sampah-sejak-kecil

https://www.leminerale.com/article/detail/Ini-Cara-Mengajarkan-Si-Kecil-Memilah-Sampah-dengan-Cara-Menyenangkan