AJARI ANAK PILAH SAMPAH SEJAK DINI
Oleh:
Putu Kusbari Supriadi, A.Md
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah anorganik berjenis plastik merupakan sampah rumah tangga yang paling banyak dihasilkan, seperti bekas kemasan botol minum, bekas kemasan makanan, bekas kemasan peralatan dapur dan mandi dan yang lainnya. Sampah-sampah plastik ini, jika dikelola dengan baik tentunya bisa dipakai sebagai daur ulang penggunaan kerajinan barang bekas, bahkan dapat menghasilkan nilai nominal yang berlebih untuk dijual. ”Kebiasaan” disebut perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses berpikir, karena perilaku tersebut merupakan respon terhadap sesuatu yang umumnya adalah perbuatan sehari-hari, salah satu contohnya adalah kebiasaan menaruh sampah pada tempatnya.
Salah satu slogan ”Buanglah Sampah Pada Tempatnya” kini berganti menjadi ”Sampahku, Tanggung jawabku” haruslah tetap ditanamkan sejak dini pada anak-anak, bagaimana menata prilaku dan kesadaran, mengajarkan bagaimana membiasakan mengelola sampah mulai dari memilah, menempatkan, mengurangi, bahkan merubah sampah-sampah untuk bisa dijadikan barang-barang yang bisa dipakai lagi. Sebab itulah peran orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan anak-anak dalam memilah sampah. Berikut ini, beberapa cara untuk mengajarkan prilaku anak dalam memilah sampah:
1. Mengajak
Anak untuk Mengenal Benda Sekitar
Pada usia 1-3 tahun kerap dianggap sebagai golden age
(usia emas), usia ini bisa jadi momen orang tua untuk mengenalkan benda-benda
sekitar sekaligus memberikan stimulasi dini demi tumbuh kembangnya anak,
ajaklah anak untuk mengenal bedanya daun, kertas, batu, pasir dan yang lainnya,
dikasih tahu bentuk dan teksturnya dan dilakukan berulang kali. Anak belajar
jadi lebih mudah kalau nanti memilah sampah.
2. Cari
Cara yang Menyenangkan
Menanamkan kebiasaan dan kesadaran pada anak memang perlu
dibiasakan. Agar anak mudah mengerti dan menjalankannya dengan hati yang
senang, penting untuk membuat proses belajar belajar tentang memilah sampah
dengan cara yang menyenangkan. Tidak ada salahnya mengajarkannya lewat
permainan. Misalnya, Anda dapat mengubah pemilahan sampah menjadi permainan
dengan melihat siapa yang paling cepat dapat memilah sampah ke tempat sampah
yang benar.
3. Berikan
Petunjuk Verbal-Visual
Saat masuk usia TK,
anak sudah mulai memiliki inisiatif. Berkaitan dengan sampah, anak ingin buang
sampah sendiri, namun orangtua perlu tetap memberikan bimbingan dan menyediakan
tempat sampah berbeda menurut jenis dan mengolah sampah menjadi benda baru, kita
pun bisa anak dengan memberikan petunjuk
verbal maupun visual. Anak sangat
membutuhkan petunjuk yang bisa membantu untuk mengigatkan dia baik verbal
maupun visual misal dikasih gambar-gambar ditempat sampahnya.
4. Sediakan
Tempat Sampah yang Berbeda
Setelah
anak memahami perbedaan jenis sampah, perlahan mereka juga akan belajar dan
pentingnya memilih sampah. Selanjutnya, jangan lupa untuk selalu mengingatkan
untuk menaruh sampah pada tempat yang tepat dan menyediakan tempat sampah yang
berbeda seperti tempat sampah organik, anorganik serta tempat sampah yang
berbahaya. Dengan demikian anak juga sudah ikut dilibatkan dan diajarkan mana
sampah yang bisa diolah dan tidak, tidak lupa juga untuk memberikan pemahaman
kepada anak tentang mana sampah yang kering dan sampah basah. Cara ini juga
membatunya lebih efektif membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang sudah
disediakan.
5. Memberikan
Apresiasi
Saat
anak mulai praktik dan bisa melakukan secara berulang misal 2-3 kali benar
memasukkan sampah sesuai jenis, berikan apresiasi (misalnya seperti: ”wah
hebat...., sudah benar memasukkan sampahnya, terimakasih yah sudah buang sampah
plastik pada tempatnya”.
6. Mengajak
Berdiskusi
Anak-anak
yang sudah beranjak SD, paparan nilai tidak hanya hadir dari orangtua tetapi
juga dari teman sebaya, acara tontonan dan juga dari lingkungan. Orangtua tetap
menanamkan nilai positif sesuai dengan perkembangan anak melalui sarana diskusi
mengenai cara memilah sampah, membuat kompos dan juga aktivitas-aktivitas
sederhana lainnya untuk melestarikan lingkungan sekitar.
7. Mengajarkan
Konsekuensi, Bukan Hukuman
Kebanyakan
orangtua pasti mengajarkan untuk memberikan reward dan punishment
(hadiah dan hukuman), akan lebih bagus apabila anak diberitahu konsekuensi yang
secara logis dan natural, yang bukan hanya memberikan hukuman apabila anak
melakukan kesalahan. Konsekuensi yang diberikan bisa seperti menjelaskan tentang
bagaimana sampah saat bercampur, maka sampah akan sulit dijadikan kompos karena
tidak bisa terurai, begitu juga seperti kertas, apabila dicampur maka tidak
bisa didaur ulang kembali.
8. Kompaknya
Orang Tua
Kekompakan
orangtua juga merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sampah, bilamana
tidak adanya kekompakan orangtua maka anak-anak lebih menjadi kebingungan,
misalnya saja ibu yang membuang sampah pada tempatnya, namun ayah membuang
sampah yang asal-asalan saja. Inilah yang sulit (biasanya anak menagkap dan
menerima hal yang lebih mudah saja dilakukan).
Itulah beberapa cara-cara mengajarkan anak untuk bisa memilah
sampah yang dimulai sejak dini, semoga artikel ini bisa memberikan informasi
yang bermanfaat bagi kita semua. Salam Sehat dan Terima Kasih.
Daftar Pustaka:
https://www.leminerale.com/article/detail/Ini-Cara-Mengajarkan-Si-Kecil-Memilah-Sampah-dengan-Cara-Menyenangkan