PERLU KETAHUI JENIS LIMBAH HASIL
MAKANAN
DI RUMAH MAKAN / WARUNG MAKAN
Oleh:
Made Erna Wintari, SH
Rumah makan / warung makan adalah salah satu alternatif solusi
kita ketika malas untuk memasak atau
sedang mengadakan rapat atau acara keluarga lainnya. Apalagi jumlah
rumah makan di Kabupaten Buleleng terbilang cukup banyak mulai dari rumah makan
yang siap saji atau rumah makan biasa. Kebanyakan dari kita pasti akan melihat
menu yang ditawarkan, harga serta tempatnya untuk menentukan rumah makan yang
baik untuk kita, tapi taukah kalian jenis-jenis limbah yang di hasilkan oleh
rumah makan tersebut sebelum makanan disajikan dan sesudah makanan disajikan. Bagaimana
cara rumah makan tersebut mengolah sampah di rumah makan tersebut, hal ini
berkaitan dengan apakah rumah makan tersebut mengelola sampahnya dengan baik
terutama air limbahnya, jika pengelolaannya baik maka hal itu akan menjadi
nilai tambah dari rumah makan tersebut. Apabila tidak dikelola dengan baik maka
akan berdampak pencemaran pada kualitas lingkungan, apalagi rumah makan
tergolong usaha yang menghasilkan jumlah limbah yang sangat banyak dan akan
berdampak timbulnya bau dan pencemaran pada air bersih lingkungan. Tercemarnya
air bersih lingkungan dikarenakan salah satunya bakteri mikroorganisme yang dapat
tumbuh dalam limbah cair yang terserap kedalam tanah tanpa pengolahan yang baik
dan benar, yang akan terjadi ialah timbulnya sumber air lingkungan yang bau,
berubah warna, mengandung bakteri patogen, kolera dan disentri, serta akan
berdampak timbul sumber penyakit yang lainnya.
Sebelum itu rumah makan tersebut
harus mengetahui SPAL (Sistem
Pengolahan Air Limbah) yang telah diatur sedemikian rupa yang berisi tentang
standar ketentuan yang disyaratkan dalam pembuatan IPAL, namun kami ingin menyampaikan dalam bentuk sederhana
yang semoga mudah dipahami bagi khalayak umum. Sebelum kita mengulas cara mencegah
dan beberapa hal yang perlu disiapkan dalam instalasi pengelohan limbah, kita
bahas dulu mulai dari jenis limbah yang dihasilkan oleh rumah makan.
? Jenis limbah rumah makan:
1. Limbah Organik.
Limbah organik adalah limbah padat
dari sisa makanan, sayur, buah, dan daging, dimana limbah tersebut akan mudah
terjadi pembusukan dan mudah terurai. Limbah ini menjadi media tumbuh organisme
bakteri dan berakibat bau tak sedap serta akan berdampak sumber bakteri
penyakit.
2. Limbah Anorganik.
Limbah anorganik adalah limbah padat
non organik, seperti kertas dan plastik. Beberapa limbah padat ini kadang tidak
mampu terurai.
3. Limbah
Cair.
Limbah cair dari air kotor sisa proses
yang berlangsung dalam kegiatan dapur, seperti air deterjen cuci piring gelas
dan air siraman ketika proses memasak. Limbah cair ini jika mengendap akan
menyebabkan bau tak sedap dan berwarna. Limbah cair tersebut dapat meresap
dalam tanah dan akan menyebabkan pencemaran sumber air lingkungan sekitarnya
jika disalurkan dalam saluran “got” drainase lingkungan dan jika dibuang
kedalam sumur peresapan maka akan dapat mencemari kualitas tanah dan air sumur
lingkungan tetangga sekitarnya.
4. Limbah Minyak.
Limbah minyak adalah dalam bentuk cair dan mengandung minyak
sisa memasak serta lemak dari daging hewan. Limbah minyak / lemak jika
dibiarkan mengalir dalam saluran drainase lingkungan dapat mencemari sumber air
lingkungan karena dalam limbah cair minyak / lemak terdapat polutan yang cukup
berbahaya dan menjadikan sumber berkembang biak bakteri patogen yang juga dapat
mengurangi kandungan oksigen dalam tanah. Bila limbah cair minyak / lemak masuk
ke tanah akan mampu menutup pori-pori tanah dan mengganggu daya resap air
tanah.
Sumber
gambar: Dokumentasi Dinas Lingkungan Hidup
Sumber:
https://hakimhomint.wordpress.com/2017/04/28/cara-mengolah-limbah-dapur-resto/