EDUKASI
PENGELOLAAN SAMPAH SEJAK USIA DINI
Kadek Prilan Cahyanti, S.Tr.Kes.
Sampah hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang harus dicarikan solusinya, dimana berdasarkan data yang dapat dilihat pada SIPSN, timbulan sampah tahun 2021 untuk Kabupaten Buleleng yaitu 123,771.50 ton dengan 339.10 ton per harinya, hal ini tentunya menjadi perhatian. Seperti yang kita ketahui sampah yang tidak dikelola sebagaimana mestinya tidak saja menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan alami, tetapi juga terhadap kualitas kesehatan manusia (Miller Tyler, 2004 dalam Gusti, 2015). Secara lokal, sampah yang tidak dikumpulkan berkontribusi terhadap banjir, pencemaran udara, dan dampak kesehatan masyarakat seperti penyakit pernafasan, diare, dan demam berdarah (World Bank, 2012 dalam gusti 2015).
Edukasi
menggunakan Mobil Box menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dalam penyebarluasan informasi mengenai
pengelolaan sampah. Penggunaan Mobil Box sebagai media edukasi ini dilakukan
pada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Buleleng. Adanya kegiatan edukasi
ini berkaitan dengan hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku yang dikenal
dengan nama studi KAP (knowledge,
attitudes and practice). Studi ini menjelaskan apa yang orang tahu tentang
sesuatu, apa yang dia rasakan, dan bagaimana dia berperilaku (Siwakoti, 2009
dalam Gusti, 2015).
Pelaksanaan
kegiatan edukasi ini ditujukan kepada anak sekolah dimana anak sekolah memiliki
karakteristik sosial yang dapat dilihat dari psikologi perkembangan dan
perkembangan kognitifnya. Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi
yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku yang mendasari
perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri, baik perubahan dalam struktur
jasmani, perilaku, maupun fungsi mental sepanjang rentang hidupnya (life span) (Desmita, 2007 dalam Nurani,
2017). Sedangkan perkembangan kognitif atau proses berfikir adalah proses
menerima, mengolah, sampai memahami info yang diterima. Aspeknya antara lain
intelegensi, kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan berfikir logis
(Harlimsyah, 2007 dalam Nurani 2017). Berdasarkan karakteristik tersebut
tentunya diharapkan siswa mampu melakukan pengelolaan sampah. Pembentukan
perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan pada siswa sekolah dasar yang
berorientasi pada pembangunan berkelanjutan dapat menjadi role of model bagi perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan di
keluarga dan lingkungannya dan juga didukung oleh hasil penelitian yang
dilakukan Gusti (2015) bahwa pengetahuan tentang pengelolaan sampah
berkelanjutan berhubungan dan berkontribusi positif dengan sikap terhadap
pengelolaan sampah berkelanjutan.
Sumber
:
Gusti, Aria, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan, Sikap
dan Intensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar
di Kota Padang. Jurnal Dinamika Lingkungan Indonesia. Vol 2. No.2 Available: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=aria+gusti&btnG
Nurani,
Eliza Eka. 2017. Pengaruh Penyuluhan Metode Partisipatif Tentang
Jajan Sehat Terhadap Praktek Pemilihan Jajan Anak Sekolah Dasar. Universitas
Muhamadiyah Semarang. Available: http://Repository.Unimus.Ac.Id/
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional (SIPSN). Available: https://sipsn.menlhk.go.id