Peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti Karbondioksida (COz), Metana (CH+), dan NzO, yang dihasilkan dari beragam aktivitas manusia menyebabkan bertambahnya radiasi sinar matahari yang terperangkap di atmosfer dan berdampak pada kenaikan suhu bumi sehingga terjadi pemanasan global. Pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kehidupan manusia di muka bumi. Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat terintegrasi dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan masyarakat ditingkat lokal dengan memperhatikan faktor resiko iklim dan dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi (P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017).
Dalam menghadapi perubahan iklim, seluruh pihak termasuk masyarakat perlu melakukan tindakan adaptasi untuk menyesuaikan diri terhadap dampak yang terjadi serta mitigasi untuk mengurangi emisi GRK melalui penerapan pola hidup rendah emisi dalam melakukan aktifitas sehari-hari misalnya menghemat pemakaian listrik, dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.
Pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan upaya peningkatan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam melakukan penguatan kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Berbagai bentuk partisipasi juga dapat diwujudkan masyarakat dengan uang, tenaga, keterampilan dan ide atau gagasan dalam pelaksanaan Proklim diwilayah masing-masing. Inisiatif masyarakat untuk mendukung ProKlim sangat penting antara lain menghijaukan dan menghutankan daerah, memilah sampah, menghemat pemakaian listrik dan air, tidak membakar sampah dan lahan, meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi resiko serta ancaman akibat bencana terkait iklim.
Selain itu, keberadaan kelompok masyarakat, dukungan kebijakan, tingkat keswadayaan masyarakat, partisipasi gender, kapasitas masyarakat dan keterlibatan pemerintah, LSM dan Perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Proklim.
(Angelina Puspita Sandy. 2021)