GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN HIDUP
MELALUI GERAKAN PRAMUKA SAKA KALPATARU
Oleh:
Ida Bagus Krisna Ari
Kusuma, S.Tr.Kes.
Lingkungan
merupakan tempat manusia melakukan segala aktivitas kehidupannya. Terdapat
interaksi yang saling mempengaruhi antara aktivitas manusia dengan lingkungan
(Pratama dkk, 2020 dalam Nur Aini, 2022). Kurangnya kesadaran dan kepedulian
manusia seperti perilaku membuang sampah sembarangan, eksploitasi sumber daya
alam, memicu timbulnya berbagai permasalahan lingkungan. Aktivitas manusia yang
tidak bertanggung jawab telah berdampak tidak baik pada lingkungan, padahal
manusia memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan karena kehidupan
manusia tidak bisa lepas dari kondisi lingkungannya (Nur Aini, 2022).
Mengubah pandangan
manusia tentang bagaimana pentingnya menjaga lingkungan dapat diatasi dengan
salah satu cara, yaitu melalui jalur pendidikan. Pendidikan diasumsikan menjadi
jalur yang tepat untuk menanamkan dan membangun nilai-nilai serta karakter
peduli dan berbudaya lingkungan (Chistella, 2018 dalam Nur Aini, 2022). Dalam
hal ini pendidikan dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Salah satu contoh pendidikan non formal
adalah gerakan kepramukaan. Pramuka
merupakan organisasi pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan di Indonesia. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menyatakan bahwa salah
satu tujuan gerakan Pramuka adalah melestarikan lingkungan hidup. Sejalan
dengan hal tersebut, siswa yang berpartisipasi dalam gerakan pramuka memiliki
pengetahuan dan sikap kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Hal ini
disebabkan oleh kurikulum dalam latihan kepramukaan (Asari, 2001 dalam Heryanti, 2016). Oleh karena itu
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng ikut andil untuk menyelenggarakan dan
membina pendidikan kepanduan dalam organisasi pramuka Saka Kalpataru.
Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan. Tujuan pembentukan Saka adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Satuan Karya Pramuka Kalpataru untuk tahap awal meliputi tiga Krida, yaitu Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Krida Perubahan Iklim, dan Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kwarnas Gerakan Pramuka telah menginisiasi lahirnya Saka Lingkungan yang diberi nama Saka Kalpataru, kerjasama ini bermula dari kesepakatan bersama antara Menteri Lingkungan Hidup dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 17/MENLH/11/2011 dan No. 014/PK-MoU/11/2011 tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Saka Kalpataru
memiliki tanggung jawab sebagai wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka
Penegak dan Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan,
pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan, khususnya
yang berkaitan dengan upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PPLH). Anggota Saka Kalpataru diharapkan mampu menjadi agen lingkungan dalam
upaya meningkatkan kapasitas lingkungan hidup melalui beragam kegiatan yang
harus dilakukan secara bersama. Anggota Saka Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Buleleng melibatkan anggota Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai
sekolah dan kampus di Kabupaten Buleleng.
Isu lingkungan
menjadi hal yang penting untuk disikapi secara bersama, maka dari itu keberadaan
agen-agen lingkungan sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan kapasitas
lingkungan hidup sehingga keberadaan Saka Kalpataru pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Buleleng akan mampu menjadi motivasi untuk agen lingkungan kedepannya.
Sikap peduli terhadap lingkungan hidup akan menjadikan suasana yang nyaman,
tentram, dan bebas dari
kerusakan lingkungan. Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat merupakan
salah satu kunci yang bisa membuat fisik dan jiwa manusia menjadi lebih mampu
dalam menjalani segala aktivitas dimanapun manusia berada untuk bergerak
(Sopiatun, 2021). Adapun beberapa kegiatan yang telah diikuti oleh Saka
Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng pada tahun 2022 adalah
Jambore Nasional serangkaian Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional Tahun
2022 yang bertempat di Taman Nasional Bali Barat dan Kegiatan Perkemahan Antar
Saka (Peransaka) Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Buleleng yang
dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Agustus 2022 bertempat di SMA Negeri 1
Singaraja. Kegiatan
Peransaka ini diikuti oleh
15 peserta Satuan Karya Pramuka
yang sudah dibentuk di Buleleng salah satunya adalah Saka Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Buleleng. Dalam kegiatan Peransaka ini pula diselenggarakan kegiatan
dan pameran / display Satuan Karya yang
dirangkaikan dengan Apel Peringatan Hari Pramuka
ke-61 Tahun 2022 di Taman Kota Singaraja. Saka Kalpataru menampilkan berbagai contoh
hasil dari pengolahan sampah baik sampah organik maupun anorganik, seperti eco enzyme,
pupuk kompos,
dan berbagai kerajinan hasil recycle dari barang bekas. Kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungannya
serta menggandeng civitas akademik dan siswa-siswi SMA/SMK dalam upaya meningkatkan
kapasitas lingkungan hidup dengan melaksanakan Gerakan Peduli Lingkungan Hidup melalui
Gerakan Pramuka Saka Kalpataru.
Sumber:
Gerakan Pramuka Kwartir
Cabang Buleleng. Satuan Karya Pramuka
(Saka). Available : https://pramukabuleleng.or.id/?page_id=466
Gerakan Pramuka Kwartir
Cabang Buleleng. 2021. Anggota Saka Kalpataru Diharapkan Menjadi Agen Perubahan.
Available : https://pramukabuleleng.or.id/?p=1138
Heryanti,
E., Matondang, M. N., & Wati, D. A. 2016. Hubungan Antara Partisipasi Siswa
Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan Sikap Kepedulian Lingkungan
Hidup. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 9(2), 54-59.
Available : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/biosfer/article/view/5569
Nur Aini,
Sumarmi, S., Putra, A. K., & Handoyo, B. 2022. Gerakan Peduli dan Berbudaya
Lingkungan Hidup SMA Negeri 8 Malang. Jurnal Integrasi dan Harmoni
Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 2(10), 1014-1021. Available : http://journal3.um.ac.id/index.php/fis/article/view/2693
Sopiatun,
O. N., Aripin, A., & Fadjarajani, S. 2021. Aktivitas Gerakan Pramuka Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Lingkungan dan Mengembangkan Sikap Peduli Lingkungan
(Studi Kasus Di Kampung Pramuka Kecamatan Cigalontang Kabupaten
Tasikmalaya). Journal Of Geography Education, 2(1). Available : https://Jurnal.Unsil.Ac.Id/Index.Php/Geoducation/Article/View/4172