PENTINGNYA
HUTAN MANGROVE BAGI
LINGKUNGAN HIDUP
Oleh:
Komang Yul Putriani
Mangrove
merupakan jenis tanaman dikotil yang hidup di air payau dan air laut. Mangrove
merupakan tanaman hasil kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Tanaman
mangrove ini tidak dilarang untuk dimanfaatkan bagian-bagian dari tanaman ini,
misalnya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi. Hutan
mangrove banyak ditemukan di kawasan
muara dengan struktur tanah rawa atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi
penting untuk menyelesaikan masalah lingkungan terutama masalah lingkungan
hidup. Hutan mangrove yang juga biasanya dikenal dengan sebutan hutan bakau ini
merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan
oleh pasang surut air laut. Pada hidup ini hanya hutan mangrove yang mampu
bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati
oleh tumbuhan mangrove.
Desyanaputri (2016)
menyatakan bahwa tanaman bakau tumbuh dipantai dan paling banyak dijumpai pada
batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah
hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar dan
memiliki buah. Di pantai banyak para petani menanam tanaman bakau, karena manfaatnya
yang banyak bagi kelangsungan pantai ditempatnya. Selanjutnya Ana (2015),
menjelaskan bahwa hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama bagi
pengembangkan lingkungan di Indonesia. Banyak lembaga sosial yang bergerak
dalam bidang lingkungan terus mensosialisasikan manfaat mangrove. Hal ini
mendukung kesadaran masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi
lingkungan. Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk
menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan
mangrove. Ana (2015)
mengungkapkan bahwa merupakan manfaat tanaman mangrove secara
umum, yaitu, mencegah
erosi pantai, menjadi katalis tanah dari air laut, habitat perikanan, memberikan dampak ekonomi yang luas, mencegah pemanasan global, menyediakan sumber kayu bakar, serta
menjaga iklim dan cuaca.
Hutan mangrove memiliki fungsi yang
sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni 1) sebagai tumbuhan
yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain
tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di
garis pantai. 2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki
fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil
oksigen (O2). 3) Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup
berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari
makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup
besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung. Dari beberapa fungsi hutan
bakau yang telah dipaparkan di atas, tentunya hal yang paling esensial bagi kelangsungan
hidup kita adalah fungsi hutan mangrove sebagai penghasil O2 dan
penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Rusaknya hutan
mangrove dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi di pantai tersebut.
Bayangkan jika hutan rusak, tak ada lagi sesuatu yang mampu menghasilkan O2
untuk kita bernapas, tidak adalagi sesuatu yang dapat menyerap gas CO2
yang merupakan gas racun dan berbahaya bagi tubuh manusia, serta tak ada lagi
suatu pertahanan kokoh yang mampu menahan laju abrasi. Saat ini keadaan hutan
mangrove di sepanjang pesisir pantai Indonesia begitu memperihatinkan. Sebagian
besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-lain.
Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
Mengingat begitu
pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, Mengutip dari dlh.semarangkota.go.id, berikut ini beberapa
upaya melestarikan hutan mangrove.
· Pengadaan
bibit, sejauh ini bibit yang ditanam berasal dari alam. Namun jika hal tersebut
terus dilakukan bisa menyebabkan kelangkaan bibit pohon mangrove. Maka dari itu
perlu untuk melakukan pengadaan bibit untuk mencegah kelangkaan bibit alami.
· Menjaga
kesehatan bibit, selain ketersediaan bibit mangrove, kualitas dari bibit
tersebut juga harus diperhatikan. Bibit yang sehat akan tumbuh menjadi pohon
yang berkualitas.
· Reboisasi,
penanaman kembali atau reboisasi hutan bakau yang sudah rusak juga sangat
penting dilakukan. Proses reboisasi ini akan semakin baik jika dilakukan
bersama dengan masyarakat. Agar masyarakat turut merasa memiliki sehingga bisa
bersama-sama merawat hutan bakau tersebut.
· Mengatur
tata ruang, upaya pelestarian selanjutnya yaitu dengan mengatur kembali atau
menata pesisir pantai, wilayah pemukiman, dan vegetasi yang ada di daerah
tersebut. Hutan mangrove juga berpotensi sebagai tempat wisata, Hutan mangrove
dapat menjadi ekowisata yang menarik bagi wisatawan. Ekowisata yang dapat
dilakukan misalnya menanam bibit bakau bersama. Sehingga semakin banyak
wisatawan yang datang, maka semakin banyak pohon mangrove yang ditanam.
Ekowisata tersebut sudah dilakukan di hutan mangrove.
Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga
mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap
lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan
demi hidup dan kehidupan.
Sumber:
Sumber gambar: Gramedia.com