(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

PENTINGNYA HUTAN MANGROVE BAGI LINGKUNGAN HIDUP

Admin dlh | 10 Februari 2023 | 918 kali

PENTINGNYA HUTAN MANGROVE BAGI LINGKUNGAN HIDUP

Oleh:

Komang Yul Putriani

 

            Mangrove merupakan jenis tanaman dikotil yang hidup di air payau dan air laut. Mangrove merupakan tanaman hasil kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Tanaman mangrove ini tidak dilarang untuk dimanfaatkan bagian-bagian dari tanaman ini, misalnya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi. Hutan mangrove banyak ditemukan di kawasan muara dengan struktur tanah rawa atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi penting untuk menyelesaikan masalah lingkungan terutama masalah lingkungan hidup. Hutan mangrove yang juga biasanya dikenal dengan sebutan hutan bakau ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada hidup ini hanya hutan mangrove yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove.

            Desyanaputri (2016) menyatakan bahwa tanaman bakau tumbuh dipantai dan paling banyak dijumpai pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar dan memiliki buah. Di pantai banyak para petani menanam tanaman bakau, karena manfaatnya yang banyak bagi kelangsungan pantai ditempatnya. Selanjutnya Ana (2015), menjelaskan bahwa hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangkan lingkungan di Indonesia. Banyak lembaga sosial yang bergerak dalam bidang lingkungan terus mensosialisasikan manfaat mangrove. Hal ini mendukung kesadaran masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi lingkungan. Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove. Ana (2015) mengungkapkan bahwa merupakan manfaat tanaman mangrove secara umum, yaitu, mencegah erosi pantai, menjadi katalis tanah dari air laut, habitat perikanan, memberikan dampak ekonomi yang luas, mencegah pemanasan global, menyediakan sumber kayu bakar, serta menjaga iklim dan cuaca.

Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni 1) sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. 2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). 3) Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung. Dari beberapa fungsi hutan bakau yang telah dipaparkan di atas, tentunya hal yang paling esensial bagi kelangsungan hidup kita adalah fungsi hutan mangrove sebagai penghasil O2 dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Rusaknya hutan mangrove dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi di pantai tersebut. Bayangkan jika hutan rusak, tak ada lagi sesuatu yang mampu menghasilkan O2 untuk kita bernapas, tidak adalagi sesuatu yang dapat menyerap gas CO2 yang merupakan gas racun dan berbahaya bagi tubuh manusia, serta tak ada lagi suatu pertahanan kokoh yang mampu menahan laju abrasi. Saat ini keadaan hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai Indonesia begitu memperihatinkan. Sebagian besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-lain. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup kita.

    Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, Mengutip dari dlh.semarangkota.go.id, berikut ini beberapa upaya melestarikan hutan mangrove.

·   Pengadaan bibit, sejauh ini bibit yang ditanam berasal dari alam. Namun jika hal tersebut terus dilakukan bisa menyebabkan kelangkaan bibit pohon mangrove. Maka dari itu perlu untuk melakukan pengadaan bibit untuk mencegah kelangkaan bibit alami.

·      Menjaga kesehatan bibit, selain ketersediaan bibit mangrove, kualitas dari bibit tersebut juga harus diperhatikan. Bibit yang sehat akan tumbuh menjadi pohon yang berkualitas.

·    Reboisasi, penanaman kembali atau reboisasi hutan bakau yang sudah rusak juga sangat penting dilakukan. Proses reboisasi ini akan semakin baik jika dilakukan bersama dengan masyarakat. Agar masyarakat turut merasa memiliki sehingga bisa bersama-sama merawat hutan bakau tersebut.

·      Mengatur tata ruang, upaya pelestarian selanjutnya yaitu dengan mengatur kembali atau menata pesisir pantai, wilayah pemukiman, dan vegetasi yang ada di daerah tersebut. Hutan mangrove juga berpotensi sebagai tempat wisata, Hutan mangrove dapat menjadi ekowisata yang menarik bagi wisatawan. Ekowisata yang dapat dilakukan misalnya menanam bibit bakau bersama. Sehingga semakin banyak wisatawan yang datang, maka semakin banyak pohon mangrove yang ditanam. Ekowisata tersebut sudah dilakukan di hutan mangrove.

            Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan.

 

Sumber:

(https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/page/541-mangrove-dan-manfaatnya#:~:text=Kawasan%20hutan%20mangrove%20memiliki%20fungsi,kualitas%20air%20menjadi%20lebih%20bersih)

 

(https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6172a66ec77ea/fungsi-dan-manfaat-hutan-mangrove-bagi-lingkungan)

 

Sumber gambar: Gramedia.com