(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

SELAMATKAN BUMI DARI PERUBAHAN IKLIM MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN MULAI DARI SEKARANG

Admin dlh | 05 Juli 2022 | 11815 kali

SELAMATKAN BUMI DARI PERUBAHAN IKLIM MULAI DARI

 DIRI SENDIRI DAN MULAI DARI SEKARANG

 

Oleh:

Luh Indrawati, SE

 

Bumi adalah tempat kita berpijak dan rumah bagi makhluk hidup yang perlu kita jaga kelestariannya. Kondisi Bumi saat ini semakin memprihatinkan. Bumi diprediksi akan memanas di setiap tahunnya. United Nations (UN) menyatakan bahwa kita sebagai masyarakat dunia harus berjuang mempertahankan suhu global dibawah 1,5 derajat Celcius dari jumlah yang sekarang, agar dapat menghindari bencana dari perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dari distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Bisa diartikan sebagai perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata. Perubahan iklim dapat terjadi secara lokal, terbatas hingga regional tertentu, atau dapat terjadi di seluruh wilayah permukaan bumi.

Perubahan itu ditandai setidaknya oleh empat hal, yaitu pertama karena adanya perubahan/kenaikan temperatur secara global, kedua kenaikan tinggi muka air laut, ketiga semakin sering terjadinya kondisi cuaca ekstrim dan lainnya, dan keempat terjadi perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim saat ini ditandai oleh semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana hidrometeorologis, diantaranya cadangan ketersediaan air yang semakin berkurang dan atau bahkan bisa menyebabkan kelebihan jumlah debit air pada waktu yang lain, serta kebakaran hutan dan lahan. Bencana-bencana hidrometeorologis tersebut berpotensi akan meningkat berdasarkan proyeksi perubahan iklim di masa mendatang, dan dapat berpengaruh pada ketahanan sumberdaya air, pangan, dan energi.

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara. Suhu udara di Indonesia pada 30 tahun terakhir naik sekitar 0,1 derajat Celcius. Kenaikan tersebut terlihat kecil, namun dunia telah membatasi bahwa sampai tahun 2030 perubahan suhu tidak boleh lebih dari 1,5 derajat Celcius. Sementara itu hingga tahun 2020 ini kenaikan suhu di Indonesia sudah hampir mencapai 1,6 derajat Celcius sejak 1866 (Siswanto et al, 2016). Menghangatnya iklim di Indonesia juga akan disertai dengan musim kemarau yang semakin kering hingga 20 persen di beberapa wilayah Indonesia seperti di Sumatera Selatan, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu masyarakat harus menyadari Indonesia berlokasi di kawasan cincin api sehingga risiko bencana seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor hingga banjir tidak terhindarkan.

Berbagai tantangan tersebut membutuhkan langkah antisipasi lebih dini agar Indonesia dan dunia mampu beradaptasi dan melakukan mitigasi secara tepat. Kita sebagai masyarakat bisa ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal kecil seperti:

1.      Mengurangi penggunaan plastik dan beralih menggunakan barang-barang ramah lingkungan.

2.  Menggunakan listrik seperlunya seperti mematikan lampu ketika tidak perlu, mematikan televisi ketika tidak ditonton, atau mencabut charger ketika tidak dipakai bisa kita terapkan mulai sekarang.

3.    Pemilahan lampu. Penggunaan lampu juga dapat meningkatkan polusi karbon dioksida juga menggunakan lampu pijar konvensional atau bohlam solusinya dapat beralih ke lampu LED.

4.   Membuang sampah pada tempatnya dapat mengurangi pencemaran lingkungan, mencegah banjir dan beberapa bencana alam lain. Untuk memudahkan proses daur ulang pisahkan sampah ketika membuangnya.

5.  Menggunakan air secara bijak, dimana cara yang paling sederhana adalah dengan mematikan keran ketika tampungan air penuh.

6.      Membatasi penggunaan kendaraan bermotor, dan mulai beralih ke sarana transportasi umum.

7.   Biasakan membawa botol minum sendiri, selain untuk menghemat pengeluaran agar tidak membeli botol air mineral kemasan, kita juga bisa berpartisipasi mengurangi sampah botol air mineral.

8.    Bijak dalam berpakaian, hindari Tren Fesyen Cepat. Tren fast fashion atau fesyen cepat adalah konsep dari industri fashion yang mendorong konsumennya untuk meninggalkan produk lama dan membeli produk baru hanya untuk mengikuti tren, dan

9.      Menanam tanaman dan pohon di lingkungan sekitar minimal dipekarangan rumah.

Mari kita selamatkan Bumi dari perubahan Iklim mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.