SELAMATKAN BUMI DARI PERUBAHAN IKLIM
MULAI DARI
DIRI SENDIRI DAN MULAI DARI SEKARANG
Oleh:
Luh Indrawati, SE
Bumi
adalah tempat kita berpijak dan rumah bagi makhluk hidup yang perlu kita jaga
kelestariannya. Kondisi Bumi saat ini semakin memprihatinkan.
Bumi diprediksi akan memanas di setiap tahunnya. United Nations (UN) menyatakan
bahwa kita sebagai masyarakat dunia harus berjuang mempertahankan suhu global
dibawah 1,5 derajat Celcius dari jumlah yang sekarang, agar dapat menghindari
bencana dari perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka
panjang dari distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu
mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Bisa diartikan sebagai
perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca
rata-rata. Perubahan iklim dapat terjadi secara lokal, terbatas hingga regional
tertentu, atau dapat terjadi di seluruh wilayah permukaan bumi.
Perubahan itu ditandai
setidaknya oleh empat hal, yaitu pertama karena adanya perubahan/kenaikan
temperatur secara global, kedua kenaikan tinggi muka air laut, ketiga semakin
sering terjadinya kondisi cuaca ekstrim dan lainnya, dan keempat terjadi
perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim saat ini ditandai oleh semakin
meningkatnya frekuensi kejadian bencana hidrometeorologis, diantaranya cadangan
ketersediaan air yang semakin berkurang dan atau bahkan bisa menyebabkan
kelebihan jumlah debit air pada waktu yang lain, serta kebakaran hutan dan
lahan. Bencana-bencana hidrometeorologis tersebut berpotensi akan meningkat
berdasarkan proyeksi perubahan iklim di masa mendatang, dan dapat berpengaruh
pada ketahanan sumberdaya air, pangan, dan energi.
Perubahan iklim juga
berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara. Suhu udara di Indonesia pada 30
tahun terakhir naik sekitar 0,1 derajat Celcius. Kenaikan tersebut terlihat
kecil, namun dunia telah membatasi bahwa sampai tahun 2030 perubahan suhu tidak
boleh lebih dari 1,5 derajat Celcius. Sementara itu hingga tahun 2020 ini
kenaikan suhu di Indonesia sudah hampir mencapai 1,6 derajat Celcius sejak 1866
(Siswanto et al, 2016). Menghangatnya iklim di Indonesia juga akan
disertai dengan musim kemarau yang semakin kering hingga 20 persen di beberapa
wilayah Indonesia seperti di Sumatera Selatan, Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu masyarakat harus menyadari
Indonesia berlokasi di kawasan cincin api sehingga risiko bencana seperti gempa
bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor hingga banjir tidak terhindarkan.
Berbagai tantangan tersebut
membutuhkan langkah antisipasi lebih dini agar Indonesia dan dunia mampu
beradaptasi dan melakukan mitigasi secara tepat. Kita sebagai masyarakat bisa
ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal kecil seperti:
1. Mengurangi penggunaan plastik dan beralih menggunakan barang-barang ramah lingkungan.
2. Menggunakan listrik seperlunya seperti mematikan lampu ketika tidak perlu, mematikan televisi ketika tidak ditonton, atau mencabut charger ketika tidak dipakai bisa kita terapkan mulai sekarang.
3. Pemilahan
lampu. Penggunaan lampu juga dapat meningkatkan polusi
karbon dioksida juga menggunakan lampu pijar konvensional atau bohlam solusinya
dapat beralih ke lampu LED.
4. Membuang
sampah pada tempatnya
dapat mengurangi pencemaran lingkungan, mencegah banjir dan beberapa bencana
alam lain. Untuk memudahkan proses daur ulang pisahkan sampah ketika
membuangnya.
5. Menggunakan air secara bijak, dimana cara yang paling sederhana adalah dengan mematikan keran ketika tampungan air penuh.
6. Membatasi penggunaan kendaraan bermotor, dan mulai beralih ke sarana transportasi umum.
7. Biasakan membawa botol minum sendiri, selain untuk menghemat pengeluaran agar tidak membeli botol air mineral kemasan, kita juga bisa berpartisipasi mengurangi sampah botol air mineral.
8. Bijak dalam berpakaian, hindari Tren
Fesyen Cepat.
Tren fast fashion atau fesyen cepat adalah konsep dari industri fashion
yang mendorong konsumennya untuk meninggalkan produk lama dan membeli produk baru
hanya untuk mengikuti tren, dan
9. Menanam tanaman dan pohon di lingkungan sekitar minimal dipekarangan rumah.
Mari kita selamatkan Bumi dari perubahan Iklim mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.