HAPUS E-MAIL SALAH SATU UPAYA UNTUK
SELAMATKAN BUMI
Oleh:
Putu Elvira Yulianthi,
S.Si
E-mail (Electronic mail)
atau surat elektronik merupakan alat pengirim pesan melalui perantara teknologi
komputer, laptop maupun smartphone yang terhubung dengan jaringan
internet. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan e-mail semakin meningkat
pesat akibat kemudahan yang dirasakan dari adanya teknologi ini. Dengan adanya
e-mail, manusia dapat mengirimkan pesan dengan lampiran data yang juga
berbentuk digital yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Metode ini tentunya
sangat memudahkan manusia jika dibandingkan dengan metode konvensional pada
zaman dahulu.
Awalnya, adanya teknologi
ini dianggap menjadi salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi. Hal ini dikarenakan
manusia tidak perlu lagi menggunakan kertas(yang notabene bahan bakunya adalah kayu)
untuk mengirim pesan. Dengan penggunaan e-mail, digadang-gadang dapa mengurangi
aktivitas pembabatan hutan atau penebangan hutan secara liar. Namun, seiring perkembangan
waktu yang diikuti dengan pertambahan populasi manusia di bumi, anggapan bahwa adanya
e-mail untuk membantu dalam upaya penyelamatan bumi dari global warming tidak
sepenuhnya benar. Sebab, mengirim e-mail ternyata juga berkontribusi pada penggunaan
emisi karbon yang dapat memicu pemanasan global. Dengan penggunaan e-mail yang
dilakukan oleh hampir seluruh manusia di bumi, tentunya pasti terdapat tumpukan
data-data yang dikirim melalui e-mail. Tumpukan data-data ini dapat disebut dengan
digital waste atau sampah digital.
Sampah digital
merupakan istilah baru yang menggambarkan bagaimana pengelolaan data digital
yang buruk sehingga berdampak pada lingkungan. Sampah digital hadir karena adanya
aktivitas pemborosan data serta efek jangka panjang yang ditimbulkan dari penyimpananin
formasi dalam format digital denga nukuran yang sangat besar, baik informasi
data mentah, data yang sudah diproses, data yang tidak digunakan, maupun data
yang sedang digunakan.
Untuk menyimpan jutaan
e-mail yang dikirimkan dan diterima, dibutuhkan server yang cukup besar untuk menampung
miliaran e-mail. Server-server itu berada di Big Data Center yang
menghabiskan banyak listrik setiap hari. Seperti diketahui bahwa listrik sendiri
masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil, yang tentunya akan menghasilkan emisi karbon
global. Greenpeace memperkirakan pada tahun 2012 pusat data dunia
mengonsumsi daya sebesar 382 miliar kWh. Sementara itu, pusat data global
menggunakan daya sekitar 416 tWh pada tahun 2016, hal ini setara dengan hampir
40% lebih dari seluruh luas Inggris.
Studi yang dilakukan
oleh McAfee memperkirakan bahwa terdapat sebanyak 62 triliun spam e-mail yang
dikirim pada tahun 2008 (bayangkan seberapa banyak surel yang dikirimkan pada
tahun 2022). Spam e-mail yang dikirimkan oleh hampir seluruh manusia di dunia
ini rata-rata menggunakan emisi CO2 (karbondioksida) sebesar 0,3
gram per e-mail. Untuk menyimpan data-data ini tentunya akan menciptakan panas
di pusat data dunia yang harus didinginkan setiap saat. Panas akibat dari menyimpan
surel harus selalu diredakan, sementara untuk mengelola pusat data dan sistem pendingin
mengonsumsi listrik sebesar 32 kWh untuk 1 GB data. Dapat diasumsikan bahwa terdapat
2,3 miliar pengguna surel di dunia serta ukuran rata-rata per e-mail sekitar 75
kb. Jika 2,3 miliar orang ini menghapus 50 surel per orang, tentunya akan dapat
menghemat penyimpanan sebesar 8.625.000 GB sehingga secara langsung juga akan mengehemat
penggunaan listrik sebesar 276.000.000 kWh, dimana hal ini setara dengan mematikan
270.000 bohlam lampu.
Pada 2019, sebanyak
293,6 miliar e-mail dikirim setiap harinya di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut,
107 miliar email adalah spam. Jika semua orang di seluruh dunia menghapus 10
email (spam atau bukan) maka akan menghemat 1.725 GB penyimpanan server dan
55,2 juta kWh listrik. Menghemat 55,2 juta kWh listrik artinya mengurangi
39.035 metrik ton karbon dioksida. Itu sama saja dengan mengurangi penggunaan 19.356
ton batubara yang dibakar setiap hari. Menghapus e-mail tampaknya merupakan tindakan
yang kecil, namun ternyata dapat memberikan dampak yang besar sebagai salah
satu upaya untuk menyelamatkan bumi dari ancaman global warming. Oleh
karena itu, mulai sekarang biasakan untuk menghapus e-mail yang sudah terbaca,
e-mail spam, atau e-mail yang sudah tidak diperlukan. Meski sepele, aksi nyata ini
memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan bumi dimasa kini dan masa depan.