(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

MANFAAT 3R DI SEKOLAH

Admin dlh | 15 November 2024 | 100 kali

MANFAAT 3R DI SEKOLAH

Oleh:

Ni Putu Meli Yuliandari

(Mahasiswa Magang Undiksha Tahun 2024)

 

 Sekolah merupakan salah satu sumber penghasil sampah baik organik maupun nonorganik. Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Jenis sampah yang biasa ditemukan di sekolah antara lain sampah organik dan sampah nonorganik. Sampah organik yang sering dihasilkan dari lingkungan sekolah yaitu seperti sampah sisa makanan dan daun kering. Sampah anorganik yang sering ditemukan seperti botol plastik, kertas, gelas plastik, bungkus makanan siap saji (ciki-ciki) serta sampah berbahaya seperti baterai bekas yang sudah dan lampu pijar yang sudah tidak berfungsi. Sampah organik yang dihasilkan di lingkungan sekolah masih bisa diatasi dengan menjadikannya pupuk, yang mana sampah ini tidak membahayakan kesehatan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Sampah yang menjadi permasalahan disekolah adalah sampah nonorganik (sampah yang sulit untuk terurai dengan sendirinya). Kebiasaan warga sekolah sebagai pengonsumsi makanan kemasan dan membuang membuang sampah sembarang menjadi penyebab menumpuknya sampah plastik di lingkungan sekolah.

Adanya sampah plastik memberikan dampak yang tidak baik untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup serta lingkungan sekitar. Limbah sampah plastik dapat menghasilkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit untuk manusia. Meskipun tak terasa, terdapat dampak sampah plastik yang sangat serius akibat menghirup mikroplastik. Permasalahan kesehatan yang dapat ditimbulkan yaitu merusak jaringan paru-paru, menyebabkan kanker dan asma. Sampah plastik akan menjadi sangat berbahaya jika tercampur zat kimia dan zat kontaminan lainnya sehingga memicu perubahan hormon manusia. Tumpukan sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing perut, Malaria dan lain sebagainya. Sampah plastik di lingkungan sekolah juga menjadi sumber perkembangbiakan nyamuk dan serangga pengganggu lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit seperti demam berdarah dan diare. Selain itu, sampah plastik yang berserakan di halaman sekolah dapat merusak estetika lingkungan belajar dan mengurangi kenyamanan siswa dan guru.

Sampah plastik juga memberikan dampak yang sangat buruk untuk kesehatan lingkungan, yang dapat menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Pencemaran yang disebabkan oleh sampah nonorganik baik di tanah, air maupun udara dapat membayakan kesehatan hewan dan tumbuhan. Pencemaran air didaerah sungai dapat menyebabkan kematian pada beberapa jenis hewan yang hidup di sungai tersebut. Pencemaran tanah yang terjadi dapat mengurangi kesuburan tanah, yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah plastik di sekolah dapat mencemari tanah di sekitar sekolah, sehingga dapat merusak tanaman hias atau kebun sekolah. Limpasan air hujan yang membawa sampah plastik juga dapat mencemari saluran air dan sungai di sekitar sekolah, mengancam ekosistem air dan kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Sampah plastik yang sulit terurai menyebabkan penumpukan limbah yang mencemari lingkungan, merusak tanah dan air, serta membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukannya tindakan agar dapat menanggulangi dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dari lingkungan yang paling sederhana yaitu dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 3R adalah prinsip yang bertujuan mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang untuk meminimalkan limbah dan menghemat sumber daya (Maharja dkk, 2022). Ini merupakan pendekatan penting untuk keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sampah. Berikut adalah tujuan utama dari setiap R: Reduce (Mengurangi): Reduce berarti mengurangi produksi sampah sejak awal. Artinya, kita berusaha untuk membeli dan menggunakan barang seefisien mungkin sehingga menghasilkan limbah yang lebih sedikit. Mengurangi produksi limbah dilakukan dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai atau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam. Contoh penerapannya dalam lingkungan sekolah yaitu membawa tas ramah lingkungan dari rumah untuk membawa bekal. Reuse (Menggunakan Kembali) : Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih layak pakai setelah pemakaian awalnya. Contoh penerapannya dalam lingkungan sekolah yaitu menggunakan botol minum dan tepak nasi. Recycle (Mendaur Ulang) : Recycle artinya mengolah kembali bahan bekas menjadi produk baru. Sampah yang dapat didaur ulang meliputi kertas, plastik, logam, dan kaca. Daur ulang adalah proses pengolahan kembali sampah menjadi bahan baku baru yang dapat digunakan untuk membuat produk baru. Dengan mendaur ulang sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan juga menghemat sumber daya alam yang terbatas. Contoh penerapannya dilingkungan sekolah yaitu mengolah sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai estetika seperti pot tanaman.

Jika disekolah mulai melakukan penerapan 3R sedikit demi sedikit, maka tingkat volume sampah disekolah akan berkurang. Berkurangnya sampah akan menyebabkan lingkungan yang bersih, serta kesehatan makhluk hidup (manusia, hewa, tumbuhan) juga akan lebih terjamin. Sekolah juga akan terlihat lebih indah jika pot bunga dan hiasan dikelas terbuat dari sampah plastik. Warga sekolah juga dinilai memiliki kreativitas yang tinggi, karena sudah mampu mengolah sampah plastik yang sulit terurai menjadi sebuah karya yang unik dan memiliki nilai estetika yang tinggi. 

Referensi:

Maharja, R., Latief L. W. D., Bahar N. S., Gani H., & Rahmansyah F. S. (2022). Pengenalan Pengolahan Sampah Berbasis 3R pada Masyarakat Pedesaan sebagai Upaya Pengurangan Timbulan Sampah Rumah Tangga. Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat. 5(1), 2685-1563.