RATUSAN RELAWAN PEDULI SAMPAH DUKUNG
KEBERSIHAN BULELENG FESTIVAL 2025
Oleh :
Kadek
Sudiantini, S.Pd.
Buleleng Festival (Bulfest) Tahun 2025 digelar
selama enam hari dari tanggal 18 s/d 23 Agustus yang difokuskan pada kawasan
Tugu Singa Ambara Raja. Bulfest kali ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Bali,
Giri Prasta, yang dihadiri Forkopimda Kabupaten
Buleleng beserta undangan lainnya. Tema yang
diusung, yaitu “The Mask History Of
Buleleng” dimana makna dari tema ini adalah mengajak masyarakat untuk merenungi dan memahami lebih dalam makna dari
topeng. Banyak hiburan yang ikut memeriahkan
Bulfest tahun ini antara lain pertunjukkan tari-tarian, lomba
endek dari masing-masing instansi, serta acara musik tradisional dan modern. Selain itu menghadirkan bintang tamu terkenl seperti Nyoman Paul dan Bagus Wirata. Akan tetapi dibalik kemeriahan acaranya dan berkaca dari
pelaksanaan Bulfest tahun-tahun sebelumnya terdapat banyak timbulan sampah yang
didominasi dari sisa-sisa kuliner seperti kemasan makanan dan minuman. Melihat hal
tersebut, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Buleleng membuka kesemempatan bagi masyarakat umum untuk ikut berpatisipasi menjaga
kebersihan event Bulfest melalui Open Recruitment
dan hasilnya terdapat sebanyak ratusan relawan siap mengatensi timbulan sampah
yang muncul setiap harinya melalui aksi bersih-bersih dan edukasi kepada para
pedagang UMKM dan pengunjung. Ratusan relawan dari berbagai komunitas pemuda
dan Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten
Buleleng dan Tim Relawan ini diberi nama Green
Corps Bulfest 2025.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Buleleng, Ni Nyoman Widiartami, S.H., M.A.P, menjelaskan bahwa perekrutan relawan merupakan inisiasi
langsung dari Pemerintah
Daerah yang menunjuk
DLH sebagai leading sector. “Kami
merekrut 135 relawan dari berbagai latar belakang, mulai dari Forum Anak Daerah, Forum Pembauran Kebangsaan, Paguyuban Green Youth Bali, hingga Universitas seperti Universitas
Udayana, Universitas Panji Sakti, dan SMA/SMK di Kabupaten Buleleng”, jelasnya.
Perekrutan dilakukan secara terbuka dan berbasis sukarela melalui pengisian Google Form. Para relawan tidak dibatasi
usia, yang terpenting adalah komitmen dan keikhlasan mereka untuk menjaga
kebersihan selama Bulfest berlangsung, terutama dalam mendukung pengelolaan
sampah berbasis sumber.
Dengan salah satu relawan, Putu Ade Oka Wijaya dari Paguyuban
Green Youth Bali, menuturkan bahwa mereka secara aktif mensosialisasikan
pemilahan sampah kepada seluruh stand kuliner dan pengunjung. Kami mengedukasi para pelaku UMKM untuk
menyediakan tempat sampah organik dan non organik serta
bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan. “Kami juga keliling
mengajak pengunjung agar tidak sembarangan membuang sampah dan juga memberikan edukasi para UMKM agar tidak
membuang air limbah sembarangan karna akan merusak lingkungan”,
tambahnya.
Dinas Lingkungan Hidup menegaskan bahwa relawan Green Corps ini tidak hanya hadir untuk
Bulfest, kedepannya,
mereka akan terus dilibatkan dalam kegiatan bersih-bersih lainnya seperti
Buleleng Kali Bersih (Bukalsih) dan Buleleng Bersih Pantai (Bepasih). Dengan semangat Bali Bersih, Hijau, dan Indah, sejalan
dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Dinas Lingkungan Hidup bersama para relawan berkomitmen menjaga kesucian dan
keharmonisan alam Lingkungan di Bali, sebagaimana
tertuang dalam Perda No. 5 Tahun 2011. Green Corps Bulfest 2025 menjadi contoh
nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pemuda bisa
menjadi kunci dalam menciptakan festival budaya yang tidak hanya memikat secara
estetika, tetapi juga berwawasan lingkungan.
Sumber:
Laporan DLH Kab. Buleleng