(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

INOVASI KALIBER: TUKAR MINYAK JELANTAH DENGAN TABUNGAN, UANG TUNAI, ATAU MINYAK GORENG BARU

Admin dlh | 06 Mei 2024 | 589 kali

INOVASI KALIBER: TUKAR MINYAK JELANTAH DENGAN

TABUNGAN, UANG TUNAI, ATAU MINYAK GORENG BARU

 

Oleh:


Ketut Budiasa, SP

 

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat pengolah bahan-bahan makanan. Minyak goreng sebagai media penggoreng sangat penting dan kebutuhannya semakin meningkat. Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya. Minyak goreng bekas adalah minyak goreng yang sudah digunakan berulang-ulang (4 kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah turun kualitasnya. Perlu diketahui bahwa minyak jelantah termasuk dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan rumah tangga. Limbah B3 merupakan limbah yang dalam konsentrasinya mengandung zat berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan. Bahaya minyak jelantah bagi kesehatan:

1.       Meningkatkan resiko kanker; Minyak jelantah ternyata salah satu sumber radikal bebas senyawa ini akan masuk dalam makanan yang digoreng.

2.       Obesitas; Tingginya kadar lemak trans dan kalori menjadi menjadi bahaya minyak jelantah lemak trans dan kalori berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas.

3.       Infeksi Bakteri; Minyak goreng yang telah dipakai berulang ulang akan menjadi tempat ideal untuk bakteri berkembang biak.

4.    Resiko penyakit digeneratif; Minyak jelantah tak hanya meningkatkan resiko kanker, obesitas dan infeksi bakteri tetapi juga penyakit degeneratif seperti Parkinson atau Alzheimer. Ini karena ada kandungan senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi senyawa kasinogen zat pemicu kanker pada tubuh manusia.

Bahaya minyak jelantah bagi lingkungan:

1.        Menyumbat saluran air; Minyak jelantah yang dibuang kesaluran air bersifat dingin akan mengendap di saluran air.

2.        Merusak kualitas air dan tanah; Jika dibuang begitu saja akan diserap tanah melalui pori-pori tanah lalu membuat tanah menjadi keras dan mengurang tingkat kesuburan tanah dan akan berpengaruh pada kualitas air tanah didalamnya

3.        Mencemari sungai dan lautan; Minyak jelantah yang dibuang melalui saluran air akan bermuara kelaut lapisan minyak jelantah akan mengapung di permukaan air dan menghalangi sinar matahari yang masuk, ini akan menurunkan kadar oksigen yang dibutuhkan biota laut.

Ketidaktauan masyarakat mengakibatkan masih banyak yang membuang minyak jelantah begitu saja, hal ini tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, Bank Sampah Kaliber memberikan ruang bagi masyarakat khususnya masyarakat Buleleng untuk menghindari pencemaran lingkungan akibat adanya limbah minyak jelantah, dimana Bank Sampah Kaliber akan siap menampung dan membeli minyak jelantah baik hasil dari rumah tangga, usaha-usaha kuliner, dan lainnya dengan memberikan harga jual per liter minyak jelantah yang sepadan. Inovasi Bank Sampah Kaliber ini yaitu menukarkan minyak jelantah dengan uang tunai, tabungan, maupun ditukar kembali dengan minyak goreng baru. Bank Sampah Kaliber juga memastikan bahwa minyak jelantah yang ditukar tidak lagi digunakan sebagai minyak goreng kembali, sehingga permasalahan kesehatan ataupun lingkungan yang diakibatkan karena limbah minyak jelantah dapat diatasi dengan adanya inovasi ini.