INOVASI KALIBER: TUKAR MINYAK
JELANTAH DENGAN
TABUNGAN, UANG TUNAI, ATAU MINYAK
GORENG BARU
Oleh:
Ketut Budiasa, SP
Minyak goreng
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat pengolah bahan-bahan
makanan. Minyak goreng sebagai media penggoreng sangat penting dan kebutuhannya
semakin meningkat. Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa
berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur,
minyak samin dan sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian
kebutuhan rumah tangga umumnya. Minyak goreng bekas adalah minyak goreng yang
sudah digunakan berulang-ulang (4 kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah
turun kualitasnya. Perlu diketahui bahwa minyak jelantah termasuk dalam limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan rumah tangga. Limbah B3
merupakan limbah yang dalam konsentrasinya mengandung zat berbahaya yang dapat
merusak lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan. Bahaya minyak jelantah
bagi kesehatan:
1. Meningkatkan resiko
kanker; Minyak jelantah ternyata salah satu sumber radikal bebas senyawa ini akan
masuk dalam makanan yang digoreng.
2. Obesitas; Tingginya
kadar lemak trans dan kalori menjadi menjadi bahaya minyak jelantah lemak trans
dan kalori berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas.
3. Infeksi Bakteri; Minyak
goreng yang telah dipakai berulang ulang akan menjadi tempat ideal untuk
bakteri berkembang biak.
4. Resiko penyakit digeneratif; Minyak jelantah tak hanya meningkatkan resiko kanker, obesitas dan infeksi bakteri tetapi juga penyakit degeneratif seperti Parkinson atau Alzheimer. Ini karena ada kandungan senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi senyawa kasinogen zat pemicu kanker pada tubuh manusia.
Bahaya minyak jelantah
bagi lingkungan:
1.
Menyumbat saluran air; Minyak
jelantah yang dibuang kesaluran air bersifat dingin akan mengendap di saluran
air.
2.
Merusak kualitas air
dan tanah; Jika dibuang begitu saja akan diserap tanah melalui pori-pori tanah
lalu membuat tanah menjadi keras dan mengurang tingkat kesuburan tanah dan akan
berpengaruh pada kualitas air tanah didalamnya
3.
Mencemari sungai dan
lautan; Minyak jelantah yang dibuang melalui saluran air akan bermuara kelaut
lapisan minyak jelantah akan mengapung di permukaan air dan menghalangi sinar
matahari yang masuk, ini akan menurunkan kadar oksigen yang dibutuhkan biota
laut.
Ketidaktauan
masyarakat mengakibatkan masih banyak yang membuang minyak jelantah begitu saja,
hal ini tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan
kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, Bank Sampah Kaliber memberikan ruang bagi
masyarakat khususnya masyarakat Buleleng untuk menghindari pencemaran
lingkungan akibat adanya limbah minyak jelantah, dimana Bank Sampah Kaliber
akan siap menampung dan membeli minyak jelantah baik hasil dari rumah tangga,
usaha-usaha kuliner, dan lainnya dengan memberikan harga jual per liter minyak
jelantah yang sepadan. Inovasi Bank Sampah Kaliber ini yaitu menukarkan minyak
jelantah dengan uang tunai, tabungan, maupun ditukar kembali dengan minyak
goreng baru. Bank Sampah Kaliber juga memastikan bahwa minyak jelantah yang
ditukar tidak lagi digunakan sebagai minyak goreng kembali, sehingga
permasalahan kesehatan ataupun lingkungan yang diakibatkan karena limbah minyak
jelantah dapat diatasi dengan adanya inovasi ini.