(0362) 3302024
dlh@bulelengkab.go.id
Dinas Lingkungan Hidup

GERAKAN KECIL UNTUK DUNIA BEBAS SAMPAH PLASTIK MELALUI KEGIATAN JAMBORE BAN THE BIG 5 “ZERO WASTE SCHOOL: WE ARE HEROES TO MAKE IT ZERO”

Admin dlh | 15 Mei 2023 | 795 kali

GERAKAN KECIL UNTUK DUNIA BEBAS SAMPAH PLASTIK MELALUI KEGIATAN JAMBORE BAN THE BIG 5 “ZERO WASTE SCHOOL: WE ARE HEROES TO MAKE IT ZERO


Oleh :


Ida Bagus Krisna Ari Kusuma, S.Tr.Kes.

 

Dewasa ini, hampir semua kemasan makanan dan pembungkus barang terbuat dari bahan plastik dikarenakan sifatnya yang ringan sehingga mudah dibawa, mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan harganya yang murah. Tak elak, hal ini menyebabkan produksi plastik terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2020 wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi dengan jumlah sampah plastik di laut mencapai 6,8 juta ton per tahun, sehingga Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan penghasil sampah laut terbesar di dunia setelah China. Tingginya angka sampah plastik di Indonesia dikarenakan jumlah produksi plastik yang terus meningkat, sifat plastik yang sulit untuk terurai dan kurangnya keseriusan dalam penanganan pengelolaan sampah di Indonesia (PPLH, 2023). Gaya hidup masyarakat dapat dilihat dari tingkah laku dalam kesehariannya, keinginan masyarakat yang menjadikan gaya hidup serba instant membuat peralatan yang dipakai sehari-hari seperti alat makan berbahan plastik sekali pakai yang tidak ramah lingkungan semakin banyak digunakan. Penggunaan alat makan berbahan plastik dapat ditemui dari makanan instant, jajanan luar rumah hingga dalam suatu acara, yang dimana alat-alat tersebut termasuk kedalam jenis sampah plastik sekali pakai yang saat ini mencemari lingkungan. Hal ini dikarenakan penggunaanya yang praktis hanya sekali pakai sehingga dapat langsung untuk dibuang tanpa harus repot mencucinya (Lauw, 2019).

Sekolah sebagai tempat pendidikan formal menjadi salah satu sumber timbulan sampah, karena padatnya aktivitas manusia dalam satu lingkup tersebut. Namun, sekolah juga dapat menjadi tempat pendidikan pengelolaan sampah sejak dini dengan mempraktikan pengelolaan sampah, pemilahan sampah organik dan non organik, serta membangun rasa cinta lingkungan kepada generasi muda melalui kegiatan sosialisasi yang berkerjasama dengan instansi terkait ataupun memasukkan materi terkait pengelolaan sampah kedalam kurikulum pendidikan, yang dimana saat ini mengamalkan kurikulum merdeka dengan program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Anak didik sebagai kaum intelektual dan generasi penerus bangsa yang berada pada usia produktif perlu diberi pemahaman sejak dini bahwa sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia adalah wujud pencemaran lingkungan.

Program Sekolah Adiwiyata diharapkan dapat meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) melalui kegiatan pengendalian pemcemaran, pengendalian kerusakan, dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah. Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah diklasifikasikan kedalam pengurangan sampah dan penanganan sampah. Upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai telah didukung dengan adanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

PPLH Bali bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengkampanyekan “Ban the Big 5” yaitu edukasi untuk mengurangi 5 jenis plastik sekali pakai yang paling sering dihasilkan, diantaranya kantong plastik, styrofoam, sachet, sedotan plastik, dan microbeads. Saat ini terdapat 20 sekolah pilot project Ban the Big 5 yang diusung oleh PPLH Bali dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali. Guna mengevaluasi kegiatan sekolah pilot project, menanamkan rasa cinta lingkungan dan menyebarluaskan kebiasaan terkait pengurangan plastik sekali pakai, maka dilakukan Perkemahan Jambore Ban the Big 5 Tahun 2023 yang mengundang seluruh sekolah pilot project Ban the Big 5 di Provinsi Bali, SD dan SMP di Kota Denpasar, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se Provinsi Bali, dan tokoh masyarakat untuk dapat melakukan diskusi bersama guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait pentingnya pengurangan plastik sekali pakai. Untuk perwakilan sekolah pilot project Ban the Big 5 di Kabupaten Buleleng diikuti oleh SD Negeri 1 Banyuning yang merupakan Adiwiyata Nasional dan SMP Negeri 4 Sukasada yang merupakan Adiwiyata Provinsi.

Kegiatan Jambore Ban the Big 5 Tahun 2023 dilaksanakan dengan melakukan perkemahan selama 2 hari dengan mengangkat tema Zero Waste School: We are Heroes to Make It Zeroyang dilaksanakan pada hari Jumat, 14 April 2023 – Sabtu, 15 April 2023 bertempat di TeBa Majalangu, Kertalangu Cultural Village dengan peserta dan undangan yang berpartisipasi dalam kegiatan Jambore Ban the Big 5 Tahun 2023 ini sebanyak 230 orang. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu sebagai berikut :

1.      Menanamkan rasa cinta lingkungan kepada generasi muda

2.      Menumbuhkan perilaku pengurangan plastik sekali pakai dan guna ulang di sekolah maupun keluarga

3.      Memperkenalkan kegiatan sekolah pilot project Ban the Big 5 dan aksi sekolah di Bali dalam pengurangan plastik sekali pakai

4.      Memberi ide-ide aksi pengurangan plastik sekali pakai baik skala rumah dan sekolah untuk ditiru pada sekolah lainnya.

Adapun kegiatan Jambore Ban the Big 5 Tahun 2023 yang dilaksanakan dengan melakukan perkemahan selama 2 hari ini yaitu :

1.      Kegiatan Hari Pertama Jambore Ban the Big 5

a.       Team Building dengan kegiatan pembagian kelompok

b.      Perkenalan dengan sesama peserta, dan pembuatan yel-yel

c.       Team Building Creative dengan kegiatan kunjungan Pos :

1)      Pos Kompos

2)      Pos Maggot

3)      Pos Keanekaragaman Hayati

4)      Pos PSP

5)      Pos Komitmen yang diikuti oleh Duta Ban the Big 5

d.   Kegiatan Analisis SWOT Program Ban the big 5 dan games team building yang diikuti oleh guru pendamping dan undangan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota Se-Provinsi Bali

e.    Kegiatan Refleksi Aktivitas Team Building, Apresiasi Pemenang Lomba Poster, Film Pendek, dan Jingle BTB5, Pentas Spontanitas, Renungan dan Api Unggun

Pada kegiatan Apresiasi Pemenang Lomba Poster, Film Pendek, dan Jingle BTB5 ini SD N 1 Banyuning memperoleh Juara II Lomba Poster dan Juara III Lomba Jingle BTB5, serta SMP N 4 Sukasada memperoleh Juara II Lomba Jingle BTB5.

2.      Kegiatan Hari Kedua Jambore Ban the Big 5

a.       Presentasi Sekolah Percontohan Bebas PSP dari SD N 7 Dauh Puri, SD N 1 Tojan, dan SMP PGRI 3 Denpasar

b.      Penyerahan Penghargaan Sekolah Ban the Big 5 kepada :

1)                  Sekolah Ban the Big 5 Terbaik

2)                  Duta Ban the Big 5 Terbaik

c.       Penutupan dan foto bersama

Terselenggaranya kegiatan Jambore Ban the Big 5 ini diharapkan dapat menjadi sebuah gerakan kecil untuk dunia bebas sampah plastik melalui kegiatan Jambore Ban The Big 5. Siswa-siswi perwakilan dari sekolah pilot project Ban the Big 5 di Provinsi Bali yang menjadi peserta dalam kegiatan Jambore ini dan juga merupakan generasi penerus bangsa yang berada pada usia produktif perlu diberi pemahaman sejak dini bahwa sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia adalah wujud pencemaran lingkungan, dimana harapannya peserta Jambore Ban The Big 5 ini dapat menjadi duta yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah, khususnya dalam pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai di sekolahnya masing-masing.

 

Sumber :

Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup. 2023. Term of Reference Jambore Ban the Big 5 Tahun 2023

Lauw, C. L., Harsanto, P. W., & Basuki, R. M. N. (2019). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Peralatan Makan Yang Ramah Lingkungan. Jurnal DKV Adiwarna1(14), 9. Available : https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/8704